Menurut Adian pada era SBY kenaikan harga BBM (Premium) Rp 4.690 sementara di era Jokowi total kenaikan BBM jenis Premium/Pertalite Rp 3.500.
"Jadi SBY menaikan BBM lebih mahal Rp 1.190 dari Jokowi," tulis Adian Napitupulu.
Lebih lanjut Adian Napitupulu membandingkan upah minimun dengan kenaikan harga BBM. Pada era SBY dia menyebutkan bahwa upah minimum contohnya DKI Jakarta berkisar Rp 2,2 juta pada 2013 maka upah satu bulan dengan harga BBM Rp 6.500 hanya dapat 338 liter.

"Di era Jokowi hari ini BBM Rp 10.000 tapi upah minimum Rp 4.641.000 perbulan. Dengan demikian maka di era Jokowi setiap bulan upah pekerja senilai dengan 464 liter BBM," tulis Adian
"Jadi ada selisih kemampuan upah membeli BBM antara SBY dan Jokowi sebesar 126 liter," imbuhanya.
Adian juga mengklaim bahwa di era SBY masih ada 'mafia' terorganisir seperti Petral yang beroprasi. Sementara di era Jokowi dia menyebutkan bahwa Petral telah dibubarkan.
Selain membandingkan harga BBM, Adian juga membandingkan pembangunan infrasutruktur antara kedua presiden tersebut.
Menurutnya, pembangunan jalan tol di era SBY hanya mampu membangun 193 km sedangkan di era Jokowi jalan tol yang di bangun hampir 10 kali lipat dari zaman SBY yaitu 1.900 km.
"Dari perbandingan perbandingan angka angka tersebut di atas maka era SBY tentunya merupakan era kesedihan bagi semua orang kecuali mereka yang berkuasa saat itu," ungkap Adian.
Baca Juga: Detik-detik Demonstran di Medan Bakar Foto Puan Maharani, Kecewa dengan Wakil Rakyat
Dalam akhir tulisannya, Adian menyarankan agar kader Demokrat belajar matematika dan sejarah.