Serang Anies Dengan Bawa-bawa Umat Kristen, Ade Armando Bikin Netizen Terbelah: Jangan Mau Dikomporin

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 04 November 2022 | 08:27 WIB
Serang Anies Dengan Bawa-bawa Umat Kristen, Ade Armando Bikin Netizen Terbelah: Jangan Mau Dikomporin
Ade Armando sebut suara umat Kristen menentukan. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tapi ini bukannya tidak ada berubah, kalau secara perlahan, semakin banyak orang Kristen berpaling ke Anies. Yang akan menang nantinya sangat mungkin Anies," imbuh Ade.

Ade pun memberikan gambaran perhitungannya, ia mengatakan suara pemilih Kristen di Indonesia sekitar 10 persen.

"Kalau ekstremnya semua warga Kristen memilih Ganjar. Artinya, Ganjar akan mendapat tambahan 10 persen suara dan Ganjar akan menang. Atau taruhlah tidak ekstrem-ekstrem amat, taruhlah perbandingannya 9:1 atau 8:2, Ganjar akan tetap menang," jelas Ade.

Namun, Ade menyampaikan kalau pembelahannya adalah 5:5 atau 6:4, cerita akan lain.

"Kalau selisihnya tipis seperti itu, keunggulan suara Ganjar dari pemilih Kristen tidak akan mampu mengkompensasi ketertinggalan suara Ganjar dari pemilih Islam," ujar dia.

"Karena itulah saya katakan kekompakan suara pemilih Kristen akan menentukan. Begitu suara pemilih Kristen terbelah secara timpang, Anies akan bisa mengalahkan Ganjar," sambungnya.

Netizen Terbelah

Sejumlah warganet pun membalas pernyataan Ade Armando dengan menganggap analisa tersebut bentuk politisasi agama dengan mengajak umat Kristen untuk tidak memilih Anies Baswedan.

"Ade Armando berusaha menggiring pilihan politik Umat Kristen. Tentu tak semudah itu karena umat kristen juga punya banyak intelektual yang cerdas. Provokasi Ade Armando jelas mengeksploitasi perbedaan unsur SARA untuk politik inilah sebenarnya yang dinamakan Politik Identitas," tulis salah seorang warganet Herr***.

Baca Juga: Kepgub Yang Dibuat Anies Dianggap Merugikan, Pengurus Apartemen Graha Cempaka Mas Mau Ngadu ke Heru

Warganet lainnya, bahkan menyebut analisa Ade Armando sebagai wujud politik kebencian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI