
Salah satunya dari Fahri Hamzah yang notabene pernah menjadi pengurus PKS. Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut itu menduga deklarasi Koalisi Perubahan mundur akibat belum ada kesepakatan bandar.
Fahri menyebutkan untuk memenuhi presidential threshold 20 persen, partai bisa bergabung untuk membangun koalisi. Namun keputusan itu tergantung dengan sosok bandar.
"Ya ini maksudnya pembelian tiket itu pengumpulan tiket 20 persen itu bukan kerja parpol, ini kerja bandar, parpol enggak sanggup, Anies Baswedan enggak sanggup," jelas Fahri di program Adu Perspektif.
"Ini deklarasi tanggal 10 November sudah gagal bos, gara-gara bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20 persen belum terkumpul ya gagal," sambungnya.
Menurut Fahri, PDI Perjuangan adalah partai yang cukup terbebas dari PT 20 persen di pemilihan umum karena sudah melampaui ambang batas tersebut.