Elite Politik Jangan Nekat Realisasikan Presiden Tiga Periode, Analis: Nasib Jokowi Jadi Taruhannya

Jum'at, 09 Desember 2022 | 15:30 WIB
Elite Politik Jangan Nekat Realisasikan Presiden Tiga Periode, Analis: Nasib Jokowi Jadi Taruhannya
Presiden Joko Widodo saat membuka Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Rumah Adat Radakng, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022). (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden).

Diketahui, Bamsoet memandang penyelenggaraan Pemilu pada 2024 perlu dihitung kembali. Sebab kata dia, agenda besar tersebut memiliki banyak potensi.

"Tentu kita juga mesti menghitung kembali karena kita tahu bahwa penyelenggaraan Pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan Pemilu," kata Bamsoet secara daring dalam rilis survei Poltracking Indonesia, Kamis (8/12/2022).

Sebelum jurnalis melihat Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menggunakan mobil listrik Tesla warna putih pada Agustus 2019 saat menghadap Presiden Joko Widodo, sebelumnya ia menggunakan Tesla warna hitam saat hadir pada Juli 2019 [ANTARA FOTO].
Sebelum jurnalis melihat Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menggunakan mobil listrik Tesla warna putih pada Agustus 2019 saat menghadap Presiden Joko Widodo, sebelumnya ia menggunakan Tesla warna hitam saat hadir pada Juli 2019 [ANTARA FOTO].

Menurutnya pelaksanaan Pemilu 2024 juga perlu dipertimbangan kembali dengan melihat kondisi Indonesia saat ini, yang dinilai Bamsoet masih dalam masa masa pemulihan pasca pandemi Covid-19.

"Ini juga harus dihitutung betul, apakah momentumnya tepat dalam era kita tengah berupaya melakukan recovery bersama terhadap situasi ini dan antisipasi, adaptasi terhadap ancaman global seperti ekonomi, bencana alam, dan seterusnya," ujar Bamsoet.

Sebelumnya, Waketum Golkar ini kembali menyinggung ihwal penambahan hingga perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Hal itu ia singgung saat menanggapi hasil survei Poltracking Indonesia mengenai tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dalam rilis survei nasional pada 21-27 November 2022, Poltracking Indonesia mencatat tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf adalah 73,2 persen.

Bamsoet mengatakan terpenting dia bukan menyoal puas atau tidak puasnya publik terhadap kinerja pemerintah. Ia justru menanyakam apakah ada korelasi dari tingkat kepuasan itu terhadap keinginan publik agar Jokowi terus memimpin Indonesia.

Apalagi, menurut Bamsoet, pemerintah telah kehilangan kesempatan bergerak saat Indonesia dua tahun dilanda pandemi Covid-19.

"Kemudian kita sama-sama tahu deras sekali pro kontra di masyarakat, ada yang memperpanjang, ada yang mendorong tiga kali. Tapi terlepas itu, saya sendiri ingin tahu keinginan publik yang sebenarnya ini apa?" kata Bamsoet.

Baca Juga: Gerakan Relawan Jokowi Dicurigai Punya Agenda Dukung Presiden Tiga Periode? Politikus PDIP: Konstitusi Membatasi!

"Apakah kepuasan ini ada korelasinya dengan keinginan masyarakat, beliau tetap memimpin kita melewati masa transisi ini?," sambungnya.

Bamsoet melihat masyarakat tidak terlalu terkejut atas kinerja yang telah dicapai pemerintah Jokowi-Ma'ruf. Apalagi jika mengacu kepada penanganan pandemi yang dinilai sukses ditangani Jokowi. Termasuk pelaksanaan G20 hingga kebijakan ekonomi, penangannan bencana dan lain yang sudah dilakukan Jokowi.

"Artinya, Jokowi dalam penilaian saya memiliki sense of crisis yang sangat tinggi dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin yang lain. Nah pertanyaan saya kembali, apakah ada korelasinya antara keinginan besar masyarakat untuk lebih lama dipimpin Pak Jokowi atau ini hanya kepuasan yang memang puas terhadap kinerja hari ini," tutur Bamsoet.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI