Gubernur Bali Ternyata Sudah Setuju Perjanjian FIFA World Cup Sebelum Tolak Israel, Plin-plan?

M Nurhadi
Gubernur Bali Ternyata Sudah Setuju Perjanjian FIFA World Cup Sebelum Tolak Israel, Plin-plan?
Gubernur Bali, I Wayan Koster. [Foto : Suara.com/Eviera Paramita Sandi]

Sebelumnya Koster sudah menandatangani Government Guarante untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaraan pelaksanaan Piala Dunia U-20, termasuk drawing.

Suara.com - Pembatalan drawing atau pengundian Piala Dunia U-20 tidak hanya mengancam turnamen tersebut, melainkan juga bisa berdampak sangat serius terhadap sepakbola nasional.

Pembatalan drawing tersebut salah satunya disebabkan karena penolakan Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster untuk menyelenggarakan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali. 

Padahal, sebelumnya Koster sudah menandatangani Government Guarante untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaraan pelaksanaan Piala Dunia U-20, termasuk di dalamnya Drawing Piala Dunia U-20.

Hal ini lantas menurut Arya sangat kontradiktif usai Koster menolak Timnas Israel di Bali.

Baca Juga: Inilah Daftar 26 Pemain Argentina untuk Hadapi Timnas Indonesia, Dari Emiliano Martinez hingga Lionel Messi

"Pihak FIFA belum memberikan informasi mengenai waktu dan lokasi penyelenggaraan drawing Piala Dunia-20," ucap anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga

PSSI, lanjut Arya, mengerti sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, ucap Arya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri dan kepada Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

"Ketua umum PSSI juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi dan politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai," lanjut Arya.

Arya menyebut kelanjutan penyelenggaraan Piala Dunia U-20, termasuk inspeksi teknis lapangan-lapangan di Indonesia tetap dilakukan oleh FIFA.

"Kami tidak menutup kemungkinan adanya konsekuensi-konsekuensi yang harus diterima oleh Indonesia dan PSSI akibat adanya permasalahan yang terjadi sehubungan dengan proses penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia," pungkas Arya.

Baca Juga: Profil Reza Arya Pratama Curi Perhatian Shin Tae-yong