"Menurut saya, tidak cukup di situ, kalau orang ikhlas harus ketemu orang baik dan Gus Imin orang baik dalam konteks ini. Kalau orang ikhlas itu ketemu orang yang pragmatis, nggak akan ketemu itu," ujar Huda.
Huda lantas menjelaskan mengapa Cak Imin dianggap sebagai orang baik.
"Karena yang dititipkan oleh Gus Imin hanya urusan bagaimana mengurus warga Nahdliyin, ngurus pondok pesantren, bagaimana kesejahteraannya baik, enggak ada motif lain bro. Gus Imin. Nggak ada kebutuhan menginvestasikan apa, nggak ada. Membesarkan perusahaan apa, enggak ada," kata Huda.
"Jadi sekali lagi kalau orang berkarakter, bersifat ikhlas baru akan jadi kalau ketemu dengan orang baik dan ketemu orang baik, menurut saya Gus Imin dan Partai Kebangkitan Bangsa," sambungnya.
Sebelumnya Huda mengatakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangun PKB dan Partai Gerindra merupkan koaliai yang terbaik yang ada untuk menghadapi Pilpres 2024.
Hida menunjukan indikasi apa saja yang kemudian membuat dirinya menilai koalisi PKB-Gerindra menjadi yang terbaik.
Salah satunya ada kondisi PKB dan Gerindra yangsama-sama butuh untuk memenuhi 20 persen presidential threshold. Tetapi ditegaskan Huda, kebutuhannya itu realistis dan objektif.