Sebut Anies-Ganjar Terlalu Nyambung, Arie Kriting: Pak Prabowo, Makan Mulu yang Disodorin

Suhardiman Suara.Com
Senin, 05 Februari 2024 | 00:31 WIB
Sebut Anies-Ganjar Terlalu Nyambung, Arie Kriting: Pak Prabowo, Makan Mulu yang Disodorin
Arie Kriting di kawasan Ciledug, Tangerang Selatan, Minggu (29/10/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat itu, kata kata Ganjar, Prabowo melontarkan bahwa orang yang menginginkan internet gratis biasanya tidak memiliki kecakapan berpikir.

"Saya punya internet gratis untuk sekolah, untuk UMKM. Tapi, ada yang menarik, di Pontianak pada tanggal 20 Januari, Bapak menyampaikan bahwa orang yang menginginkan internet gratis itu, maaf ini Pak, otaknya lambat," jelasnya.

Menurut Ganjar, internet gratis penting untuk mengatasi ketimpangan digital di Indonesia. Ganjar kemudian bertanya kepada Prabowo.

"Setuju tidak Bapak untuk memperbaiki ketimpangan digital ini dan bagaimana caranya?" tanya Ganjar.

Prabowo menjawab bahwa ia tidak bermaksud menyebut internet gratis tidak penting. Dirinya menduga Ganjar mendapatkan informasi yang kurang lengkap mengenai pernyataannya itu.

"Mungkin tidak lengkap yang bapak dengar ucapan saya. Yang saya katakan adalah, yang mana yang lebih penting, internet gratis atau makan gratis untuk orang yang sedang susah, miskin, kalangan bawah, itu yang saya maksud," cetus Prabowo.

Prabowo merasa internet gratis memang bisa untuk mengatasi permasalahan ketimpangan digital. Ia bahkan mengaku akan membawa internet gratis ke seluruh Indonesia jika terpilih menjadi presiden, tetapi ia tetap akan memprioritaskan makan gratis.

"Saya apabila jadi presiden, saya akan bawa internet gratis ke seluruh desa di seluruh Indonesia. Jelas itu. Tapi, makan gratis untuk anak-anak Indonesia dan ibu-ibu hamil itu strategis, itu utama bagi saya," katanya.

Diketahui, debat terakhir ini mempertemukan tiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Adapun tema debat kelima yaitu kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan inklusi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI