Pakar drone yang juga reporter di Rolling Stone, Adam Rawnsley mengatakan bahwa saat awal diperkenalkan oleh CEO Mado, Yousef Aboutaleni di Damaskus, Suriah, drone Iran ini dianggap menjiplak milik produk Amerika Serikat dan sekutunya.
"Anda bisa melihat produk mesin Mado dan akan menemukan kemiripan. Mereka (Iran) jelas-jelas meniru mesin drone model Barat," sebut Rawnsley.
Mesin empat tak dua slinder sudah diproduksi di Jerman sejak akhir 1980-an dan menurut Rawnsley, pihak Mado berupaya untuk merakayasa mesinnya untuk kepentingan teknologi militer, utamnya untuk rudal dan drone.
Yang tak kalah menarik, masih mengutip dari laporan Adam Rawnsley , pihak Mado juga diduga membuat perusahaan cangkang yang beroperasi di Cina untuk pembuatan drone ini.
"Perusahaan mesin drone Iran mendirikan perusahaan di Hongkong dan Cina Daratan dan CEO Mado (Yousef Aboutaleni) banyak menghabiskan waktu di Beijing. Perusahaan di Cina itu membuat mesin yang sangat mirip dengan perusahaan Iran. Salah satunya muncul dalam serangan terhadap pada Arab Saudi apda 2019," jelas Rawnsley.
Drone Shahed 136 didesain tidak memiliki ekor dengan panjang keseluruhan bisa mencapai 3 meter dan lebar sayap lebih dari dua meter dan bobotnya sekitar 440 pon atau 200 kg. Berat hulu ledaknya menurut analis militer Brett Friedman bisa mencapai 40 sampai 50 kg.
Sebagai perbandingan, hulu ledak M795 155 mm yang dimiliki oleh Korps Marinir AS pada umumnya hanya sanggup membawa 11 kg bahan peledak.
Forbes mencatat bahwa kekuatan penghancur yang serupa dengan droen milik kelompok Houthi saat menghancurkan kilang minyak Saudi Aramco di Arab Saudi. Akibatnya, Shahed 136 kerap mendapat julukan 'Pembunuh Aramco'.
Menurut Adam Rawnsley pada 2021 menyebut bahwa drone ini juga diduga menjadi biang kerok meledaknya kapal tanker Mercer Street di Teluk Oman pada Agustus 2021.
Baca Juga: Jatuhkan Drone Iran, Ini Sejarah Hubungan Yordania dan Israel
Lantas apakah drone milik Iran itu tak bisa dilumpuhkan? Menurut para ahli militer seperti dikutip dari The Guardian, drone Shahed 136 bisa dilumpuhkan dengan sistem artileri anti pesawat dan penembak yang terlatih khusus.