Jawab Kritikan Soal Kelola Tambang, PBNU: Menajiskan Batu Bara Tak Sesuai Ajaran Islam, Itu Anugerah dari Allah

Rabu, 26 Juni 2024 | 19:58 WIB
Jawab Kritikan Soal Kelola Tambang, PBNU: Menajiskan Batu Bara Tak Sesuai Ajaran Islam, Itu Anugerah dari Allah
Foto udara areal pasca tambang nikel yang sebagian telah di reklamasi di Kecamatan Motui, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. (ANTARA FOTO/Jojon)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Bagi saya jahat sekali. Bagi saya tambang itu adalah anugerah Allah SWT untuk bangsa ini. Harus dikelola. Cuma pengelolaannya seperti apa mari kita bicarakan," katanyanya menambahkan.

Menurutnya manajiskan batu bara itu tidak sesuai pandangan agama Islam. Dia lagi-lagi menilai batu bara merupakan anugerah Allah untuk dikelola bangsa Indonesia.

"Bukan untuk dinajiskan. Bukan. Saya tidak setuju manajiskan batu bara. Manajiskan energi fosil. Secara ilmiah pun ini belum selesai," kata dia.

Untuk diketahui, pemerintah memberikan izin tambang bagi organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merupakan salah satu ormas yang akan menerima izin tambang tersebut.

Masuknya ormas keagamaan di antaranya PBNU ke bisnis tambang menuai kontroversi. Hal tersebut lantaran ormas ini sebelumnya merupakan yang getol dengan penolakan tambang, bahkan sempat mengharamkannya.

Bukan tanpa alasan, eksplorasi tambang bisa merusak lingkungan sekitar. Pada November 2013 silam, pengurus bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Lakpesdam NU pernah menolak tambang di wilayah Jepara Jawa Tengah.

Ilustrasi Tambang (Pexels/Tom Fick)
Ilustrasi Tambang (Pexels/Tom Fick)

Mengutip laman nu.online, ketika itu penambangan pasir besi di Jepara Utara yang sudah berjalan bertahun-tahun meresahkan warga sekitar. Penambangan tersebut merusak lingkungan pertanian dan mengganggu ekosistem laut.

Tiga desa di kecamatan Donorojo yakni Bandungharjo, Ujungwatu dan Banyumanis yang selama ini menjadi lokasi tambang sejumlah perusahaan meminta Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) setempat untuk mencegah masuknya calon investor yang akan menggarap penambangan pasir besi di wilayahnya.

Pengurus Litbang Lakpesdam NU Jepara, Lukman Hakim, menyatakan banyak investor yang masuk Jepara Utara untuk proyek pasir besi tetapi pihaknya akan tetap bertahan untuk menolak. Menurutnya proyek-proyek itu jelas mengganggu ekosistem laut dan lingkungan pertanian.

Baca Juga: Menteri ESDM Sebut Masih Satu Ormas Keagamaan yang Minat Kelola Tambang

Hal yang sama dilakukan Pengurus Cabang NU Jember yang mengingatkan warga di Kecamatan Silo, agar tak menjual tanah mereka kepada siapapun yang ingin mengeksploitasi tambang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI