Suara.com - Pakar Telematika Roy Suryo menyatakan, rekaman suara Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang diputar oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto adalah asli. Disebutkan bahwa rekaman itu merupakan suara video dari pidato Jokowi pada tahun 2019 lalu.
Roy Suryo menjelaskan, suara itu merupakan pidato Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atau Forkompinda di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat pada Rabu 13 November 2019.
"Faktanya, suara yang rekaman yang aslinya berupa video itu memang asli 100 persen berasal dari suara Joko Widodo," kata Roy Suryo dalam keterangan tertulisnya dikutip Minggu (18/8/2024).
Hasto sendiri hanya memperdengarkan rekaman suara Jokowi di hadapan wartawan tanpa menunjukkan visualnya.
Menurut Roy Suryo, potongan kalimat tersebut asli karena tidak ada unsur editing. Sementara, pidato Jokowi itu disebutnya diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden dengan durasi sepanjang 38 menit 53 detik.
"Potongan asli kalimat sepanjang sekitar 40 detik tersebut memang faktanya terdapat pada timecode reader (TCR) 37'34" hingga 38'20" alias sesaat sebelum Joko Widodo mengakhiri sambutannya," kata Roy Suryo.
Roy Suryo juga menjelaskan, bahwa masih banyak masyarakat awam yang tidak bisa membedakan antara proses cut-to-cut, inserting, dan dubbing. Inserting merupakan sisipan suara lain alias tambahan. Sedangkan dubbing adalah penggantian suara dari yang asli menjadi suara lain.
"Jadi selama potongan tersebut hanya dicuplik dari rekaman aslinya saja tanpa disisipi atau ditambah unsur suara lain di depan, di tengah maupun di belakangnya, maka meski sependek apapun rekaman tersebut tetap masih memenuhi syarat teknis sebagai suara asli," jelas dia.
Penjelasan Istana
Penjelasan Roy Suryo soal suara rekaman Jokowi yang diputar oleh Hasto Kristiyanto sejalan dengan penjelasan dari pihak Istana. Bahwa rekaman itu adalah potongan pidato atau sambutan Jokowi pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di SICC Sentul, 13 November 2019.
Koordinaror Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, sambutan presiden pada rapat koordinasi bisa diakses secara terbuka dan juga diliput oleh media.
"Namun rekaman video pidato presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi tabg tidak tepat," kata Ari.
Ari pun membantah pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengklaim mendengar rekaman video berisi pernyataan Presiden Jokowi yang ingin menggunakan hukum dan melakukan pembisikan ke sejumlah lembaga penegak hukum.
"Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu. Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi," kata Ari dalam keterangannya, dikutip Minggu (18/8/2024).
Dia bilang, konteks pernyataan Jokowi dalam acara pada 2019 tersebut adalah agar tidak ada pihak manapun yang main-main dan menghalangi agenda besar pemerintah lima tahun ke depan, antara lain penciptaan lapangan kerja dan memperbaiki kinerja ekspor dan impor yang semuanya adalah untuk kepentingan bangsa dan negara.