Kisah AM Putranto Bentak Sekjen Parpol, 'Dipaksa' Pensiun dari TNI Sebelum Waktunya

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:37 WIB
Kisah AM Putranto Bentak Sekjen Parpol, 'Dipaksa' Pensiun dari TNI Sebelum Waktunya
Kisah AM Putranto membentak Sekjen parpol. [Instagram @tni_angkatan_darat]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menunjuk orang kepercayaannya, Letjen TNI (Purn) Anto Mukti Putranto, sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). 

Sebelumnya AM Putranto adalah Asisten Khusus Matra Darat Bidang Alutsista Menteri Pertahanan era Prabowo Subianto. 

AM Putranto adalah seorang berlatar belakang militer. Pangkat terakhirnya sebagai prajurit adalah bintang tiga dengan jabatan Komandan Kodiklat TNI AD.

Pria kelahiran Jember, Jawa Timur ini, merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987, yang merupakan teman seangkatan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa. 

Lulus dari Akmil, AM Putranto mengikuti pendidikan dasar kecabangan infanteri. Ia lalu ditempatkan di Batalyon Infanteri Lintas Udara 612/Modang.

Pada tahun 2000, ia dipercaya menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 433/Julu Siri di Makassar. Putranto juga terlibat dalam berbagai misi internasional, seperti Peace Keeping Command Post Exercise "Cobra Gold" di Thailand pada 2007 dan operasi perdamaian PBB di Lebanon pada 2007-2008. 

Saat masih aktif di TNI, AM Putranto menempati beberapa jabatan strategis. Ia pernah menjadi Danrem 061/Surya Kencana, Pangdivif 1/Kostrad, Pangdam II/Sriwijaya lalu promosi menjadi Komandan Kodiklat TNI AD.

Usai pensiun dari TNI pada tahun 2022, AM Putranto dipercaya menjadi Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk Matra Darat Bidang Alutsista.

Kini Putranto diberi jabatan sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia yang bertugas membantu Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan agenda pemerintahan.

Baca Juga: Moeldoko Bicara Nasib KSP Usai Jokowi Tak Lagi Jadi Presiden

Bentak Sekjen Parpol

Saat masih aktif sebagai tentara, AM Putranto memiliki prinsip bekerja sebagai prajurit profesional. Ia menolak ikut berpolitik. 

Dalam buku "Letjen TNI AM Putranto Bekerja Dengan Hati, Profesional, Selalu Bersyukur" dikisahkan bagaimana Putranto saat masih menjadi Dankodiklatad didekati Sekjen salah satu partai politik (parpol).

"Dua kali sang sekjen mendatangi AM Putranto saat masih menjadi Dankodiklatad. Intinya politisi itu ingin AM Putranto lebih dekat dengan salah satu tokoh di negeri ini yang juga ketua umum parpol," tulis Sahrudi dkk.

Sang politisi membujuk AM Putranto dengan mengimingi kenaikan pangkat menjadi jenderal penuh. Kepada Putranto, sekjen parpol itu mengatakan, "Pangkat anda tinggal satu klik untuk menjadi bintang empat."

AM Putranto ternyata tidak tertarik sama sekali terhadap tawaran politisi tersebut. Bahkan pria kelahiran 26 Februari 1964 itu menolak keras permintaan tersebut. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI