Hukum sholat Tahajud adalah sunnah muakkadah, artinya ibadah ini sifatnya sunah namun sangat dianjurkan untuk rutin dikerjakan. Keutamaan sholat ini didukung oleh dalil-dalil dari Al-Qur'an, sunnah Nabi Muhammad SAW, serta ijma’ para ulama.
Mengutip dari Buku "Shalat Tahajud Cara Rasulullah SAW: Sesuai AlQur'an & Hadits" karya Ust. Hamdi El-Natary, terkait jumlah rakaat dalam sholat Tahajud, sebenarnya tidak ada batasan tertentu. Jika situasi tidak memungkinkan, cukup melaksanakan sholat Witir tiga rakaat atau satu rakaat setelah sholat Isya.
Namun, jumlah rakaat yang paling disarankan dan dianggap paling kuat adalah sebelas rakaat, termasuk tiga rakaat sholat Witir. Sholat ini bisa dilakukan dalam susunan 4+4+3 (4 rakaat sholat Tahajud + 4 rakaat sholat Tahajud + 3 rakaat sholat Witir).

Atau bisa juga 2+2+2+2 (sholat Tahajud diikuti dengan tiga rakaat sholat Witir yang bisa dilakukan dengan pola 2+1 atau tiga rakaat sekaligus).
Waktu Menunaikan Sholat Tahajud
Sholat Tahajud bisa dilakukan pada awal, tengah, atau akhir malam, dengan syarat sholat Isya telah dikerjakan sebelumnya. Namun, waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Tahajud adalah pada akhir malam atau sepertiga malam terakhir.
Bagi umat Muslim, sepertiga malam terakhir adalah waktu yang dianjurkan karena waktu tersebut sangat mustajab untuk berdoa.
Keutamaan Sholat Tahajud
Baca Juga: Rahasia Sholat Tahajud: Amalan Dahsyat Setelah Shalat untuk Kabulkan Doa dan Hajat

Melaksanakan sholat Tahajud secara rutin dapat mendatangkan manfaat dan keutamaan berikut:
1. Ditinggikan Derajat oleh Allah SWT
Salah satu keutamaan sholat Tahajud adalah diangkatnya derajat seseorang ke tempat yang terpuji dan mulia di hadapan Allah SWT. Ini adalah janji Allah kepada hamba-Nya. Janji ini diberikan kepada umat Islam yang melaksanakan sholat Tahajud dengan penuh ketekunan dan keikhlasan.
2. Dimudahkan Urusannya
Allah akan mempermudah berbagai urusan bagi orang yang rutin melaksanakan sholat Tahajud. Baik itu urusan keluarga, pendidikan anak, pekerjaan, hingga aktivitas dakwah dan hal-hal lainnya.
3. Tercatat sebagai Orang Shalih