
Salah satu karya terbarunya adalah film Cocote Tonggo (2025), yang disutradarai oleh Bayu Skak, di mana Sri Sumiarsih memerankan sosok tetangga yang penuh warna dan menghidupkan suasana cerita.
Film ini mengangkat kisah sebuah pasangan suami istri yang menghadapi tekanan sosial dan stigma karena belum dikaruniai anak, meskipun keduanya berusaha melalui usaha menjual jamu kesuburan sebagai jalan keluar.
Peran Sri Sumiarsih dalam film ini menambah kedalaman dan kehangatan cerita dengan sentuhan humor dan karakter khas yang membuat penonton merasa dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.
Selain Cocote Tonggo, Sri Sumiarsih juga pernah berperan sebagai Ibu Fadly dalam film Lara Ati Lakodrama, di mana ia kembali beradu akting dengan Bayu Skak, menampilkan chemistry yang kuat dan memperlihatkan kemampuannya yang tetap tajam dalam berakting meskipun telah lama berkecimpung di dunia hiburan.
Lewat karya-karya tersebut, Sri Sumiarsih tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pelawak legendaris, tetapi juga membuktikan bahwa bakat dan kecintaannya pada seni peran tetap bersinar hingga akhir hayatnya.
Kenangan dari Rekan Sejawat
Kepergian Sri Sumiarsih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan sesama seniman, dan para penggemarnya.
Ia dikenal luas berkat kiprahnya di Srimulat.
Selain itu, ia juga terlibat dalam beberapa produksi film layar lebar.
Baca Juga: Kabar Duka, Miarsih Anggota Srimulat Meninggal Dunia di Surabaya
Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh Bayu Skak. Ia adalah sutradara film Cocote Tonggo dan Lara Ati Lokadrama. Dalam kedua film tersebut, Sri Sumiarsih turut ambil bagian sebagai pemain.
Sri Sumiarsih dikenang bukan hanya sebagai pelawak yang menghibur jutaan penonton, tetapi juga sebagai seniman sejati yang mengabdikan hidupnya di panggung hiburan.
Selamat jalan, Bu Miarsih. Warisan tawa dan dedikasi Anda akan selalu hidup di hati masyarakat Indonesia.