Kritik Jenderal Berujung Teror? YLBHI Geram dan Siap Lindungi Penulis Opini yang Diancam

Sabtu, 24 Mei 2025 | 17:08 WIB
Kritik Jenderal Berujung Teror? YLBHI Geram dan Siap Lindungi Penulis Opini yang Diancam
Ilustrasi teror. Penulis kritik pengangkatan jenderal menjadi pejabat sipil mendapat teror dan intimidasi. [Tangkapan layar rekaman CCTV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Koordinator Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Erick Tanjung menyatakan bahwa kejadian yang menimpa penulis merupakan bentuk intimidasi dan pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi.

Menurutnya, artikel yang ditulis penulis tersebut merupakan opini kritis terhadap keterlibatan militer dalam kehidupan sipil. 

"AJI menilai tindakan intimidasi dan penurunan artikel adalah pola represi yang mengingatkan pada praktik otoriter masa lalu, dan merupakan ancaman terhadap demokrasi dan hak konstitusional," katanya. 

Lantaran itu, AJI mengecam keras segala bentuk pembungkaman, dan mendesak pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, turun tangan menghentikan tindakan represif yang melanggar konstitusi.

Untuk diketahui, YF merasa keamanannya terancam pada Kamis 22 Mei 2025, usai tulisannya diunggah. Ia mendapat 'ancaman' dua kali dalam hari yang sama.

"Pertama usai mengantar anaknya sekolah TK, tiba-tiba diserempet oleh dua oran tidak dikenal menggunakan helm fullface," ujar Erik, yang juga Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ). 

Kejadian kedua terjadi tak lama setelah ia keluar rumah, tepatnya beberapa jam setelah mendapat 'ancaman pertama'.

"Beberapa jam kemudian saat keluar rumah, dia kembali diikuti oleh 2 orang berboncengan pake helm fullface lagi tetapi dengan motor yang berbeda dan menendang dia sampai terjatuh dari motor," kata Erik. 

Erik mengemukakan bahwa yang bersangkutan menyatakan tidak pernah ada musuh atau bertikai dengan orang.

Baca Juga: YLBHI Desak Reformasi Polri: Pelayanan Buruk, Banyak Personel Langgar Hukum

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini, Jumat (23/5/2025), melantik 12 pejabat eselon I Kementerian Keuangan dalam sebuah acara tertutup. (Tangkapan Layar YouTube Kemenkeu)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini, Jumat (23/5/2025), melantik 12 pejabat eselon I Kementerian Keuangan dalam sebuah acara tertutup. (Tangkapan Layar YouTube Kemenkeu)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik 12 pejabat eselon I Kementerian Keuangan dalam sebuah acara tertutup pada, Jumat 23 Mei 2025. 

Dari total pejabat yang dilantik, sembilan di antaranya mengisi posisi Direktur Jenderal (Dirjen) yang baru ditetapkan. 

"Pada hari ini Jumat, tanggal 23, bulan Mei tahun 2025, saya Menteri Keuangan dengan ini resmi melantik saudara-saudara dalam jabatan yang baru di lingkungan Kementerian Keuangan," kata Sri Mulyani di Aula Mezzanine Kemenkeu, Jakarta. 

Menariknya, tiga dari posisi Dirjen tersebut diisi oleh figur-figur yang bukan berasal dari pejabat karier di lingkungan Kementerian Keuangan. 

Mereka, yakni Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak, Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea Cukai, dan Masyita Crystallin sebagai Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan. 

Sebelumnya, Bimo Wijayanto menjabat sebagai Asisten Deputi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, sementara Djaka Budi Utama merupakan seorang Letnan Jenderal TNI aktif.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI