DPR soal Lambatnya Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani: Kenapa Tak Bisa Segera Lakukan Penyelamatan?

Kamis, 26 Juni 2025 | 11:33 WIB
DPR soal Lambatnya Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani: Kenapa Tak Bisa Segera Lakukan Penyelamatan?
Basarnas jadi sorotan lantaran dianggap lambat dalam proses evakuasi korban kecelakaan di Gunung Rinjani yakni Warga Negara Brasil, Juliana Marins. (ist)

Suara.com - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, mengatakan bahwa pihaknya akan meminta keterangan dari Basarnas usai jadi sorotan lantaran dianggap lambat dalam proses evakuasi korban kecelakaan di Gunung Rinjani yakni Warga Negara Brasil, Juliana Marins.

Menurutnya, Basarnas perlu menjelaskan soal proses evakuasi korban.

"Maka kami akan meminta keterangan dari Basarnas terkait mekanisme penyelamat korban kenapa tidak bisa segera dilakukan. Apakah ada kendala dalam rantai pengambilan keputusan, apakah karena ada keterbatasan sumber daya manusianya, apakah ada keterbatasan peralatan dan sarana pendukung lainnya, apakah karena faktor cuaca buruk dan kondisi medan, ini perlu diperjelas," kata Syaiful kepada wartawan, Kamis (26/6/2025).

Ia mengatakan, wajar apabila netizen baik dari Indonesia maupun dari Brasil mempertanyakan proses evakuasi yang dilakukan Basarnas.

"Kami menilai respons netizen wajar saja disampaikan mengingat kondisi korban yang relatif baik sesaat setelah jatuh ke jurang. Andaikan proses penyelamatan bisa dilakukan lebih cepat maka peluang hidup korban akan lebih tinggi," katanya.

Menurutnya, keberadaan Badan SAR di berbagai negara maju menjadi salah satu indikator utama kesigapan negara dalam melindungi rakyatnya.

"Maka mereka benar-benar dipersiapkan secara serius baik dari sisi anggaran, kesiapan peralatan hingga seleksi ketat para personelnya," katanya.

"Dalam situasi penyelamatan WNA Badan SAR bisa menjadi “wajah” negara dalam komunitas internasional. Jika berhasil maka membawa harum nama negara, jika gagal bisa menjadi kampanye negatif bagi negara," sambungnya.

Di sisi lain, ia menyampaikan keprihatinannya atas meninggalnya korban.

Baca Juga: Adu Argumen Warganet Brasil vs Indonesia Soal Jatuhnya Juliana Marins di Rinjani, Siapa yang Salah?

"Kami tentu menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya pendaki asal Brazil Juliana Marins yang terjatuh jurang Gunung Rinjani," pungkasnya.

Sebelumnya, operasi pencarian dan pertolongan terhadap JDSP (27), warga negara Brazil yang sebelumnya dilaporkan jatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat berakhir dengan kabar duka.

Tim SAR gabungan menemukan korban yang beritanya sempat diviralkan ini dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (24/6) di kedalaman sekitar 600 meter.

Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi menerangkan, salah satu personel berhasil mencapai lokasi korban di jurang sekitar pukul 18.00 WITA di datum point.

"Setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan pada korban," terang Hariyadi.

Konfirmasi status meninggal dunia diperkuat setelah tiga personel lainnya, menyusul turun dan memastikan kondisi korban.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI