Siapa Juliana Marins, Warga Brasil yang Tewas di Gunung Rinjani? Sosok Petualang dan Suka Menjelajah

Dinda Rachmawati Suara.Com
Kamis, 26 Juni 2025 | 17:45 WIB
Siapa Juliana Marins, Warga Brasil yang Tewas di Gunung Rinjani? Sosok Petualang dan Suka Menjelajah
Juliana Marins (Instagram)

Suara.com - Tragedi yang terjadi di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), tak hanya mengundang duka mendalam, tetapi juga menyita perhatian luas, baik di Indonesia maupun di Brasil. 

Seorang wisatawan asal Brasil, Juliana Marins, dilaporkan terjatuh ke jurang sedalam ratusan meter di kawasan pegunungan tersebut pada Sabtu, 21 Juni 2025, saat sedang melakukan pendakian bersama kelompok turis asing lainnya dan seorang pemandu lokal. 

Proses evakuasi yang berlangsung dalam kondisi medan sulit dan cuaca buruk menambah dramatisnya kisah yang berakhir tragis ini.

Kronologi Singkat Insiden

Juliana Marins melakukan pendakian ke Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun bersama enam orang lainnya dan satu pemandu. 

Dalam perjalanan menuju puncak, ia merasa kelelahan saat tiba di titik Cemara Nunggal, dan sang pemandu menyarankan agar ia beristirahat sejenak.

Pemandu tersebut kemudian melanjutkan perjalanan ke puncak bersama lima pendaki lainnya, meninggalkan Juliana seorang diri.

Namun ketika rombongan kembali ke titik tersebut, Juliana sudah tidak ada. Dari atas tebing, sang pemandu melihat cahaya senter di dasar jurang yang mengarah ke Danau Segara Anak, dan menduga bahwa Juliana telah jatuh. 

Proses pencarian segera dilakukan, namun medan yang terjal serta cuaca yang tidak mendukung membuat pencarian memakan waktu berhari-hari. 

Baca Juga: Di Tengah Kritik Lambannya Evakuasi Juliana Marins, Fiersa Besari: Hormat untuk Basarnas

Pada Selasa (24/6), tim SAR akhirnya menemukan Juliana dalam keadaan tak bernyawa. Evakuasi jasadnya baru berhasil dilakukan keesokan paginya, Rabu (25/6).

Sosok Juliana Marins: Penjelajah yang Tak Takut Tantangan

Di balik peristiwa tragis itu, publik kini mengenal lebih dekat sosok Juliana Marins sebagai seorang perempuan muda yang berani, penuh semangat, dan gemar menjelajah. 

Mengutip media Brasil, g1, Juliana Marins lahir di Rio de Janeiro, Brasil, dan menetap di kota tetangga, Niterói, yang masih berada di kawasan metropolitan Rio. 

Usianya baru menginjak 26 tahun (versi lain menyebut 27), namun rekam jejak hidupnya telah menunjukkan sosok yang mandiri dan penuh tekad.

Juliana merupakan lulusan jurusan Periklanan dan Publisitas dari Universitas Federal Rio de Janeiro (UFRJ), salah satu kampus terbaik di Brasil. Ia bekerja sebagai publisis di sektor komunikasi, bidang yang mengandalkan kreativitas dan kemampuan interpersonal tinggi. 

Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang penampil pole dance atau tari tiang, sebuah bentuk seni pertunjukan yang menuntut kekuatan tubuh, keseimbangan, dan ketekunan.

Di akun Instagram pribadinya, Juliana kerap membagikan momen-momen dirinya saat menari tiang atau menikmati suasana tempat-tempat eksotis yang ia kunjungi. 

Tidak hanya tampil percaya diri, Juliana juga menunjukkan dedikasi pada gaya hidup sehat dan aktif, mencerminkan karakter yang berani dan penuh determinasi.

Perjalanan Keliling Asia: Mimpi yang Jadi Kenyataan

Sejak Februari 2025, Juliana memulai perjalanan backpacking keliling Asia, sebuah mimpi lama yang akhirnya ia wujudkan. Negara-negara yang telah ia kunjungi sebelum Indonesia termasuk Filipina, Vietnam, dan Thailand. 

Juliana Marins mendokumentasikan perjalanan tersebut di media sosialnya, memberi inspirasi kepada banyak pengikutnya mengenai kebebasan, eksplorasi, dan keindahan budaya lintas negara.

Seorang sahabat Juliana, Flávia Dela Libera Vieira, mengenang bahwa Juliana adalah sosok yang hangat, penuh semangat, dan sangat mencintai dunia petualangan. 

Mereka bertemu saat Juliana sempat belajar Ilmu Hukum di Universitas Federal Uberlândia (UFU) pada 2016. Menurut Flávia, perjalanan keliling Asia adalah mimpi besar Juliana, dan ia menjalani setiap langkahnya dengan rasa syukur dan kegembiraan.

"Dia sangat bahagia, backpacking adalah sesuatu yang sangat berarti bagi hidupnya, sebuah mimpi, dia selalu sangat ramah dan saya sangat, sangat bahagia untuknya," kata Flávia kepada g1 Triângulo.

Menurut Flavia, Juliana memiliki sifat yang ramah, ceria, dan menyenangkan. 

Reaksi Publik dan Keluarga

Kematian Juliana mengejutkan publik Brasil. Sebuah akun Instagram khusus bernama @resgatejulianamarins dibentuk oleh keluarga untuk menyebarkan informasi terkait proses pencarian dan evakuasi. 

Dalam waktu dua hari saja, akun ini sudah diikuti oleh lebih dari 1,6 juta pengguna, menunjukkan betapa luasnya dukungan dan perhatian masyarakat terhadap tragedi yang menimpa Juliana.

Pada 24 Juni 2025, pihak keluarga mengumumkan kabar duka.

“Dengan kesedihan yang mendalam, kami menginformasikan bahwa ia tidak selamat. Kami sangat berterima kasih atas semua doa, pesan kasih sayang, dan dukungan yang telah kami terima,” tulisnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI