Sikap ini dinilai arogan dan tidak mencerminkan jiwa kepemimpinan yang merangkul rakyat.
3. Demo Direncanakan Dua Hari
Sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan ini, warga berencana menggelar unjuk rasa pada 13–14 Agustus 2025. Aksi ini akan berlangsung di Alun-Alun Pati dengan estimasi ribuan warga turun ke jalan.
Selain menolak kenaikan pajak, massa juga menolak kebijakan pemungutan pajak kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) dan menuntut Sudewo mundur dari jabatannya.
4. Nama Sudewo Tak Muncul di LHKPN KPK
Publik dikejutkan dengan tidak ditemukannya nama Sudewo dalam sistem pelaporan LHKPN KPK, meskipun ia telah resmi menjabat sebagai bupati. Hal ini mengundang sorotan karena sebagai penyelenggara negara, pelaporan kekayaan adalah kewajiban hukum untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pejabat publik.
5. Kekayaan Sudewo Capai Rp 30 Miliar
Meski tak tercatat di LHKPN, data dari berbagai sumber menunjukkan bahwa total kekayaan Sudewo mencapai Rp30.209.983.240. Angka ini termasuk besar untuk ukuran kepala daerah, dan menempatkannya sebagai salah satu pejabat terkaya di provinsi Jawa Tengah. Kekayaan tersebut diyakini berasal dari latar belakangnya sebagai pengusaha, politisi, dan profesional teknik.
6. Karier Politik Sejak 2009
Sudewo bukan orang baru di dunia politik. Ia pertama kali terpilih sebagai anggota DPR RI pada 2009 melalui Partai Demokrat. Setelah vakum, ia kembali ke Senayan untuk periode 2019–2024 lewat Partai Gerindra. Di partai tersebut, ia menjabat sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi DPP Gerindra sejak 2019.
7. Menang Pilkada Pati 2024
Setelah malang melintang di dunia politik nasional, Sudewo mencalonkan diri sebagai Bupati Pati dalam Pilkada 2024. Berpasangan dengan Risma Ardhi Chandra, ia berhasil menang dan resmi dilantik pada awal 2025. Namun, masa kepemimpinannya langsung dihujani kontroversi akibat kebijakan kenaikan pajak.
8. Latar Belakang Profesional dan Pendidikan
Sebelum terjun ke politik, Sudewo memiliki latar belakang sebagai insinyur. Ia pernah bekerja di proyek PU dan menjadi PNS di Dinas Pekerjaan Umum Karanganyar. Ia juga sempat berwirausaha.
Sudewo menyelesaikan pendidikan sarjana di Teknik Sipil UNS dan meraih gelar magister dari Universitas Diponegoro. Aktivitasnya di organisasi kemahasiswaan dan profesi menunjukkan jejak panjang karier yang membentuknya hingga kini.