Gelombang Protes dan Minimnya Sosialisasi
Langkah pemerintah ini sontak menuai reaksi keras dari masyarakat.
Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Pati bahkan telah membuka posko pengaduan online untuk menampung keluhan warga yang merasa dirugikan.
"Posko ini menjadi kanal alternatif yang dapat diakses publik melalui tautan resmi: https://bit.ly/PoskoAduanPBBP2PATI dengan tujuan utama menginventarisasi keberatan masyarakat dan menyusun strategi advokasi yang komprehensif," kata Ketua IKA PMII Pati, Ahmad Jukari, seperti dilaporkan Antara pada 22 Mei 2025.
Menurutnya, banyak warga yang terkejut dan merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan. Minimnya sosialisasi menjadi keluhan utama di lapangan.
"Banyak warga yang masih bingung dan merasa tidak tahu-menahu soal kebijakan kenaikan PBB ini. Bahkan, sebagian sudah menerima lembar tagihan pajak (tumpi) dengan nominal jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Tantang 50.000 Demonstran
Di tengah memanasnya suhu protes, sebuah video singkat yang menampilkan pernyataan tegas Bupati Sudewo tersebar luas.
Dalam rekaman tersebut, ia secara terbuka menyatakan tidak akan gentar dan tidak akan menarik kembali keputusannya, bahkan jika dihadapi dengan demonstrasi skala besar.
Baca Juga: PBB Pati Naik Gila-gilaan, Plt Sekda Riyoso Tawarkan Jalan Keluar: Bisa Ajukan Keringanan
"Siapa yang akan melakukan penolakan? silahkan lakukan, jangan hanya 5.000 orang, 50 ribu orang suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar, saya tidak akan mengubah keputusan," ucap Sudewo dalam video tersebut.