Pendidikan Wamen Stella, Logikanya Dipertanyakan Denny Siregar Terkait MBG dan Matematika

Yazir F Suara.Com
Senin, 11 Agustus 2025 | 14:57 WIB
Pendidikan Wamen Stella, Logikanya Dipertanyakan Denny Siregar Terkait MBG dan Matematika
Guru Besar Tsinghua University, Stella Christie usai mengikuti pembekalan calon wamen di Hambalang, Kamis (17/10/2024). (Suara.com/Bagaskara)

Suara.com - Nama Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya.

Pemicunya adalah pernyataannya yang mengaitkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dengan peningkatan kemampuan matematika dan bahasa Inggris, yang kemudian logikanya dipertanyakan secara tajam oleh pegiat media sosial Denny Siregar.

Polemik ini bermula saat Wamen Stella berkunjung ke stan Badan Gizi Nasional (BGN) di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dalam kesempatan tersebut, ia menyebut bahwa program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran itu memiliki manfaat lebih dari sekadar pemenuhan gizi.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

"Setiap hari adalah kesempatan luar biasa bagi anak-anak untuk belajar. Dengan program MBG, anak-anak tidak hanya mendapatkan gizi yang baik, tetapi juga belajar menghitung dan mengenal bahasa Inggris melalui jenis-jenis makanan," ujar Wamen Stella.

Gagasan ini disambut skeptis oleh Denny Siregar. Melalui unggahan di media sosial Threads, Denny menampilkan tangkapan layar berita berisi pernyataan Stella Christie dengan komentar singkat yang menggelitik.

"Sudah 2 jam nyari-nyari hubungannya dan masih nggak ketemu," tulis Denny Siregar pada Senin, 11 Agustus 2025.

Sontak, komentar tersebut memicu ribuan reaksi dan melambungkan nama Wamen Stella.

Di tengah sorotan publik atas pernyataannya, banyak yang kemudian penasaran dengan latar belakang dan rekam jejak pendidikan sang wakil menteri.

Baca Juga: Tajam Sekaligus Lucu, Denny Siregar Sentil Wamen Stella yang Puji MGB Tingkatkan Skill Matematika

Usut punya usut, Stella Christie bukanlah sosok sembarangan di dunia akademik internasional.

Ia memiliki jejak pendidikan cemerlang yang membawanya dari Jakarta hingga ke universitas-universitas paling bergengsi di dunia.

Lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 11 Januari 1979, Stella Christie menghabiskan masa kecil dan remajanya di Jakarta, menempuh pendidikan dasar hingga menengah di sekolah Katolik khusus perempuan, SMA Santa Ursula.

Prestasinya yang menonjol sejak dini membawanya mendapatkan beasiswa prestisius dari United World College, yang mengantarkannya melanjutkan pendidikan di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.

Denny Siregar (YouTube)
Denny Siregar (YouTube)

Setelah lulus dari Norwegia, Stella melanjutkan studi sarjananya di salah satu universasi terbaik dunia, Harvard University, Amerika Serikat.

Ia mengambil jurusan psikologi dan berhasil lulus dengan predikat kehormatan tertinggi, Magna Cum Laude with Highest Honors pada 2004.

Tak berhenti di situ, dahaga intelektualnya membawa Stella ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Ia menempuh program doktoral di Northwestern University, AS, dan resmi menyandang gelar Ph.D. dalam bidang psikologi kognitif pada 2010.

Perjalanan akademiknya berlanjut dengan program penelitian pascadoktoral di University of British Columbia, Kanada, hingga 2012.

Berbekal ilmu dan riset yang mendalam, ia kemudian meniti karier sebagai dosen dan peneliti. Ia menjadi asisten profesor di Swarthmore College, Pennsylvania, AS, dari 2012 hingga 2018.

Karier akademiknya mencapai puncak saat ia diangkat menjadi profesor tetap di Tsinghua University, Beijing, Tiongkok, salah satu universitas teknik terkemuka di dunia.

Di sana, Stella memegang jabatan penting sebagai Research Chair di Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence serta Direktur di Child Cognition Center. Riset-risetnya yang berfokus pada cara manusia belajar dan berpikir telah dipublikasikan di berbagai jurnal ilmiah bergengsi.

Ia juga aktif dalam organisasi ilmiah Cognitive Science Society dan telah menerima dana penelitian jutaan dolar dari berbagai institusi, termasuk Lego Foundation.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI