Indonesia Siap Berkontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Begini Caranya!

Selasa, 23 September 2025 | 09:50 WIB
Indonesia Siap Berkontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Begini Caranya!
Indonesia Siap Berkontribusi Nyata Lawan Perubahan Iklim, Begini Caranya!
Baca 10 detik
  • Adanya perubahan iklim dianggap menjadi tantangan bagi Indonesia untuk membuka kerja sama dengan negara-negara lain. 
  • Aksi iklim juga dianggap bukan hanya menjadi kewajiban pemerintah, tapi untuk menciptakan kemakmuran bangsa. 
  • Indonesia diklaim juga siap berkaj sama untuk mencari solusi untuk mengatasi perubahan iklim. 

Suara.com - Pemerintah Indonesia mengaku siap untuk bekerja sama dengan negara lain untuk mengatasi masalah perubahan iklim. Adanya ancaman perubahan iklim juga dianggap menjadi tantangan untuk menggencarkan pembangunan hijau

“Indonesia siap memimpin, siap bekerja sama, dan siap berinvestasi dalam solusi iklim," ujar Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo dalam diskusi panel tingkat tinggi Climate Week NYC 2025 ditulis pada Selasa (23/9/2025). 

Menurutnya, perubahan iklim bagi Indonesia bukan ancaman masa depan, melainkan kenyataan sehari-hari, dan kepemimpinan berarti berani menghadapinya secara langsung. Pasalnya, Indonesia dengan populasi sebanyak 285 juta penduduk tinggal di daerah yang rentan dengan ancaman nyata seperti kenaikan permukaan laut, hujan ekstrem, dan kebakaran.

Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri diskusi panel tingkat tinggi Climate Week NYC 2025. (ist)
Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri diskusi panel tingkat tinggi Climate Week NYC 2025. (ist)

"Bagi kami, aksi iklim bukan sekadar kewajiban, tetapi juga peluang emas untuk menciptakan kemakmuran bangsa dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia,” bebernya. 

Indonesia menargetkan net zero emission pada 2060 atau lebih cepat, dengan strategi ekonomi hijau yang mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, sekaligus menurunkan emisi.

Transisi energi dijalankan secara bertahap, adil, dan terukur, termasuk dalam mengurangi penggunaan batu bara.

Melalui Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia menggalang dukungan pembiayaan internasional untuk mempercepat energi terbarukan dan memperkuat jaringan listrik nasional.

Sejalan dengan itu, Indonesia memanfaatkan kekayaan alamnya sebagai kekuatan. Pemerintah menyiapkan program reforestasi seluas 12 juta hektar dengan pola multi-spesies, termasuk pohon buah, untuk memulihkan keanekaragaman hayati dan habitat satwa. Indonesia juga mendorong pembentukan bursa karbon nasional untuk mengubah potensi alam menjadi nilai ekonomi dan membuka peluang kerja sama global.

Inisiatif konkret lainnya meliputi program elektrifikasi 103 gigawatt dengan 75 persen berbasis energi terbarukan, penyusunan regulasi untuk mendukung pasar karbon sukarela, pengembangan carbon capture, utilisation, and storage (CCUS), serta solusi karbon biru di antaranya melalui ekosistem rumput laut.

Baca Juga: Sebut Wanita di Video Rampok Uang Negara 'Mainan', Ekspresi Santai Istri Wahyudin Moridu Disorot!

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI