Baca 10 detik
- Muktamar X PPP menghasilkan dualisme kepemimpinan, di mana kubu Agus Suparmanto dan kubu Muhamad Mardiono saling mengklaim kemenangan aklamasi sebagai ketua umum
- Kubu Agus Suparmanto menyatakan kemenangannya sah karena didukung mayoritas peserta dalam sidang paripurna
- Konflik internal ini diwarnai kericuhan fisik, termasuk aksi lempar kursi yang menyebabkan sejumlah kader terluka
Mardiono sendiri menyatakan bahwa keputusan aklamasi diambil untuk menyelamatkan jalannya muktamar dan didukung oleh sekitar 80 persen peserta. Ia juga mengungkapkan bahwa kericuhan tersebut telah menimbulkan korban luka dan akan diproses secara hukum.
"Ini nanti akan kita lanjutkan dengan proses hukum. Dalam demokrasi tidak boleh diciderai oleh hal-hal yang tidak konstitusional," kata Mardiono.
Pimpinan sidang versi kubu Mardiono, Amir Uskara, membenarkan telah mengetuk palu setelah seluruh peserta sepakat.
"Saya bacakan, saya langsung meminta kesepakatan. Mereka setuju dan saya ketuk palu," ujarnya.