- Ketua Harian Partai Gerindra Dasco mengungkapkan, kemenangan politik sejati lahir dari strategi di ruang sunyi.
- Strategi ini terbukti sukses pada kemenangan Pilpres 2024.
- Kader Gerindra diperintahkan memulai persiapan Pemilu 2029.
Suara.com - Saat hiruk pikuk politik yang kerap didominasi oleh citra di media sosial dan gemerlap panggung kampanye, Partai Gerindra tampaknya memilih jalan lain dalam berpolitik.
Jalan lain itu dilontarkan arsitek politik Partai Gerindra, yakni Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Dia melontarkan filosofi yang menelanjangi esensi sejati dari sebuah kemenangan politik, mengingatkan bahwa apa yang terlihat oleh publik hanyalah babak akhir dari sebuah proses panjang yang senyap.
Pernyataan ini menjadi relevan saat mesin-mesin partai mulai dipanaskan untuk kontestasi Pemilu 2029.
“Kemenangan tidak pernah lahir di panggung. Ia lahir jauh sebelum itu di ruang-ruang sunyi tempat strategi diputuskan, kepercayaan dibangun, dan kekuatan disatukan,” demikian kata Dasco, Selasa (21/10/2025).
Pernyataan itu bukan sekadar retorika, melainkan panduan strategis yang menampar realitas politik modern.
Pada era influencer politik dan perang tagar, Dasco menarik kembali fokus ke fondasi yang sesungguhnya.
"Ruang-ruang sunyi" yang ia sebut adalah metafora untuk dapur pacu politik yang tak pernah tersorot kamera.
Dari Pilpres 2024 Hingga Tatapan ke 2029
Baca Juga: Teddy hingga Dasco jadi Gerbang Komunikasi Presiden, Kenapa Tak Semua Bisa Akses Langsung Prabowo?
Filosofi "ruang sunyi" ini bukanlah isapan jempol. Kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 adalah bukti nyata dari implementasinya.
Jauh sebelum panggung debat capres digelar atau baliho dicetak, serangkaian manuver krusial telah dieksekusi dalam senyap.
Pembangunan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang solid, pendekatan personal Prabowo kepada para pemimpin partai, hingga keputusan strategis memilih Gibran adalah buah dari kalkulasi matang yang terjadi di balik tirai.
Kini, pesan yang sama kembali digaungkan Dasco kepada para kadernya, terutama saat memberikan arahan dalam Musyawarah Nasional Perempuan Indonesia Raya (PIRA), Kamis (9/10).
Dasco secara eksplisit meminta kader untuk tidak "tidur nyenyak", dan mulai bersiap menghadapi 2029.
Ini adalah perintah untuk kembali masuk ke "ruang sunyi"—memperkuat basis, merawat konstituen, dan merancang strategi daerah—jauh sebelum genderang pemilu resmi ditabuh.