Mobil Berpenggerak Roda Depan atau Belakang? Pilih Sesuai Peruntukannya

Minggu, 24 Oktober 2021 | 13:16 WIB
Mobil Berpenggerak Roda Depan atau Belakang? Pilih Sesuai Peruntukannya
Ilustrasi tuas persneling mobil, distribusi tenaga untuk roda disesuaikan sistem gerak yang dimilikinya [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tidak adanya poros penerus tenaga ke as roda belakang atau kerap disebut as kopel membuat lantai kabin rata dan lebih senyap karena minim vibrasi.

Meski demikian, sistem penggerak roda depan tetap memiliki kekurangan. Pertama beban kerja area kaki-kaki depan mulai dari roda, kemudi, hingga suspensi lebih berat lantaran tugasnya sebagai penggerak sekaligus kemudi, termasuk menahan beban mobil ketika pengereman.

Kondisi ini berpengaruh pada usia pakai beberapa komponen penggerak roda depan, terutama as roda yang mudah termakan usia.

Perkara pengendalian, mobil penggerak roda depan lebih cenderung understeer alias tidak mau berbelok karena bobot mobil bertumpu di depan.

Lainnya adalah tantangan menanjak, di mana bobot kendaraan berpindah ke as roda belakang sehingga ban depan sulit mendapatkan traksi optimal.

Penggerak Roda Belakang

Sistem penggerak roda belakang atau disingkat RWD (Rear- Wheel Drive) sudah dipakai lebih dahulu ketimbang FWD. Mobil RWD memanfaatkan roda belakang untuk menyalurkan tenaga dari mesin, sementara roda depan murni hanya untuk mengarahkan dan mengendalikan mobil.

Terdapat poros penerus atau drive shaft (as kopel) yang diletakkan antara transmisi dan as roda belakang untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin mobil.

Ilustrasi mobil lewat tanjakan. (Unsplash/Tim Trad)
Ilustrasi mobil lewat tanjakan. (Unsplash/Tim Trad)

Kelebihan RWD adalah distribusi bobot lantaran posisi mesin di depan, girboks dan as kopel di tengah dan differensial (gardan) di belakang.

Baca Juga: Toyota Avanza Anyar Diduga Beralih ke Sistem Penggerak Roda Depan, Apakah Keuntungannya?

Karena distribusi bobot yang lebih ideal ini, penggerak roda belakang memiliki pengendalian yang lebih baik namun cenderung oversteer. Karena fungsi roda depan hanya untuk kemudi dan roda belakang untuk penggerak, beban kerja masing-masing roda dapat terdistribusi lebih optimal sehingga usia pakai komponen suspensi, kemudi, rem, dan penggerak dapat lebih panjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI