MotoGP Mandalika 2022 Sukses Membuat Senggigi Berpendar Sekitar Sepekan

Senin, 28 Maret 2022 | 10:46 WIB
MotoGP Mandalika 2022 Sukses Membuat Senggigi Berpendar Sekitar Sepekan
Pemandangan sunset di Pantai Senggigi, yang menghadap ke arah Gunung Agung di Bali [Suara.com/CNR ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tepat sepekan lalu, Minggu (20/3/2022) kondisi macet total terjadi di jalan raya keluar Sirkuit Mandalika. Usai balap MotoGP yang dipentaskan sebanyak 20 lap dalam kondisi wet race, kondisi macet besar-besaran terjadi.

Uniknya, hampir 75 km dari venue itu, ada lokasi yang mengalami kemacetan walau tidak sampai total. Dan situasi ini--berkebalikan dengan kondisi seputar Sirkuit Mandalika--justru diharapkan.

Pasalnya menjadi semacam penanda berdenyutnya kembali Pantai Senggigi, yang dahulu menjadi primadona di pesisir barat Pulau Lombok.

Pemandangan macet terjadi di hari-hari bertepatan saat Free Practice 3 dan 4, Qualy (19/3/2022), serta Race Day MotoGP Mandalika 2022 (20/3/2022).

Mulai Jalan Saleh Sungkar setelah Pelabuhan Lama Ampenan, menuju jembatan Sungai Meninting yang kerap disebut JTS (jembatan tinggi sebelah, sebuah julukan yang diberikan warga setempat), terus ke kawasan wisata Batu Layar, Batu Bolong, Senggigi, Pantai Malimbu (kerap disebut Malibu), hingga Kerandangan ke arah Pantai Sira dan Medana terjadi situasi lalu lintas padat merayap hingga terhenti.

Bus pariwisata tampak mendominasi, mulai dimensi medium (kapasitas 25-31 kursi) sampai besar (40-59 kursi). Selain itu, juga ada kendaraan pribadi dan sewa, sampai sepeda motor yang memiliki pelat nomor DR (Pulau Lombok) sampai DK (Pulau Bali).

Seperti disebutkan Syarifuddin, salah satu driver shuttle bus di venue Sirkuit Mandalika, bus-bus pariwisata didatangkan dari Jawa dan Bali untuk mendukung pergelaran MotoGP Mandalika 2022.

Baca Juga: Side Trip MotoGP Mandalika 2022: Menyusuri Pantai Senggigi Bersama The New BMW M3 Competition

"Kami yang di Jawa Timur bersama bus diberangkatkan dari Banyuwangi, menggunakan ferry, perjalanan laut hanya 10 jam tanpa mampir Bali," ungkap lelaki asal Tanjung Perak, Surabaya.

Bus-bus dari Jawa dan Bali tadi difungsikan sebagai shuttle bus, serta bus pengangkut penonton dari penginapan yang tersebar di Lombok, mulai Senggigi hingga gugusan pulau-pulau kecil, seperti Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan. Khusus untuk yang bermalam di pulau, pick up dan drop off dilakukan di pelabuhan Teluk Nare, Kecamatan Pemenang.

Kembali ke soal kemacetan di kawasan Senggigi, bus-bus berhenti sementara di restoran, sampai lokasi belanja oleh-oleh seperti Lombok Exotic dan Bayan Lombok.

Sementara parkir dalam jangka waktu lama atau pengantaran dan penjemputan bisa disimak jajaran bus di halaman berbagai penginapan. Di dekat tempat tim jurnalis PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), deretan bus penjemput penonton MotoGP Mandalika 2022 antara lain berjajar di halaman hingga tepi jalan menuju Sheraton Hotel Senggigi. Dengan nomor Bus 1 hingga Bus 10 bahkan mungkin lebih.

Kemacetan ini juga tak ubahnya denyut wisata berpendar kembali di kawasan Senggigi meski untuk sementara waktu.

Seperti disebutkan Bro Sonny, local guide tim jurnalis Suzuki, situasi kawasan Senggigi yang berubah suram terjadi sejak bandara Selaparang di Mataram pindah ke BIZAM atau Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI