Penghuni kontrakan tersebut berinisiatif untuk menegurnya.
"Pak, tolong pindahkan mobilnya, saya mau parkir," ujar penghuni kontrakan.
"Ya tunggu, saya mau berangkat, lagi beres-beres," jawab tetangga yang sok punya kuasa tadi.
"Mau sampai kapan saya tunggu pak? Ini sudah lima menit. Dari tadi hidup mesin mobil saya menunggu bapak. Habis bensin saya, terbuang waktu saya. Itukan parkiran saya, bapak sudah saya ingatkan jangan parkir di situ," jawab kembali penghuni kontrakan.
Lalu tetangganya tersebut sambil beres-beres memanggil istrinya, lalu pergi. Ada 10 menit, penghuni kontrakan menunggu orang itu beres.

Siang harinya, sewaktu ambil laundry, penghuni kontrakan melihat kap mobil depan rusak. Kulit catnya menggelembung seperti kena siram minyak atau bahan kimia sehingga catnya menggelembung.
Penghuni kontrakan tersebut syok dan sakit hatinya. Ia pun berinisiatif melapor ke ibu kontrakan yang saat itu tinggal di Jerman bersama anak-anaknya. Tak sampai disitu saja, ia juga melapor kepada penjaga kontrakan dan kos alias Pakde.

Ia meminta apakah di lahan tersebut ada CCTV atau tidak untuk membuktikan pelaku yang menyiramkan cairan kimia ke mobilnya.
Ia pun meminta bantuan ke warganet tentang cairan kimia yang digunakan. Curhat ini pun mengundang reaksi dari warganet di kolom komentar.
Baca Juga: Nissan Ingin Bikin Mobil Elektrik Berperforma Tinggi, Nama Nismo Siap Direvitalisasi
"Gw termasuk orang yang paling males berkonflik, tapi pernah ada diposisi cape dan ada aja orang tolol yang menyulut emosi. Sender engga salah sih negur orang yang udah make hak-nya dia, apalagi kaya nantangin setelah udah ditegur sekali. Jika ada bukti Polisikan," tulis @adr***.
"Pelakunya belum tentu yg punya raize pak gub, jgn kegocek," timpal @hal***.