Seperti dilansir dari Kyodo News, Toyota Industries disebut memanipulasi asupan ke injektor bahan bakar dalam pengujian mesin sehingga torsi yang dihasilkan terlihat lebih besar dari aslinya.
Adapun hasil penggerebekan pada Rabu kemarin akan menentukan hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada Toyota.
Skandal diesel ini juga terasa hingga ke Tanah Air. Pasalnya salah satu mobil yang tersangkut dalam masalah ini adalah Toyota Fortuner buatan TMMIN di Karawang. Mobil ini mulai dijual Mei 2020.
Dalam data yang disediakan Toyota Motor Corporation, Fortuner Diesel buatan TMMIN ini diekspor ke Eropa, Timur Tengah dan Asia. Tidak dijelaskan apakah mobil ini juga dipasarkan di dalam negeri atau hanya untuk ekspor.
Yang pasti, Toyota Motor dalam siaran persnya mengungkapkan bahwa salah satu mesin diesel yang bermasalah memiliki kode 1GD. Mesin ini termasuk yang digunakan oleh Toyota Fortuner diesel buatan TMMIN.
Sementara pada 2022 lalu Toyota Astra Motor (TAM), agen pemegang merek mobil Toyota di Indonesia, meluncurkan Fortuner Diesel 2,8 liter di Tanah Air.
Ini bukan pertama kali TMMIN, yang 95 persen sahammnya dikuasai Toyota Motor Corporation dan 5 persen lagi milik Astra, tersangkut masalah sertifikasi produknya. Sebelumnya pada Desember 2023 lalu TMMIN terseret skandal manipulasi hasil uji tabrak Daihatsu.
Ada beberapa mobil buatan TMMIN seperti Toyota Avanza Veloz, Toyota Avanza dan Toyota Yaris Cross yang disebut turut dipalsukan hasil uji tabrakannya.
Toyota Indonesia buka suara
Baca Juga: Bersejarah, China Kalahkan Jepang sebagai Eksportir Mobil Terbesar Dunia
TMMIN sendiri sudah membantah kualitas mobilnya turut terdampak dalam kasus itu. Hanya beberapa hari setelah masalah itu mencuat, TMMIN sudah diizinkan pemerintah Indonesia untuk mengekspor mobil-mobilnya kembali.
"Sehubungan dengan informasi mengenai kekurangtepatan prosedur sertifikasi 3 mesin model Toyota oleh Toyota Industries Corporation yang diumumkan pada tanggal 29 Januari 2024, kami menyampaikan bahwa isu ini tidak berdampak pada model-model kendaraan Toyota di Indonesia," kata Wakil Presiden PT TMMIN Bob Azam, Senin kemarin (29/1/2024).
Bob menambahkan, isu ini berkaitan dengan prosedur sertifikasi di beberapa negara selain Indonesia dan tidak berkaitan maupun mempengaruhi kinerja horse power, torsi, maupun kinerja mesin lainnya.
"Isu ini juga tidak berkaitan maupun mempengaruhi keamanan kendaraan serta besaran emisi yang dihasilkan kendaraan. Kami ingin mengonfirmasi bahwa kami yakin bahwa kendaraan-kendaraan kami tidak terdampak dengan isu ini," sambungnya.
Sementara itu TAM pada pekan ini menegaskan bahwa skandal diesel di Jepang itu tak berdampak di Tanah Air.
"Hal ini tidak berdampak ya pada mobil-mobil Toyota di Indonesia domestik," tegas Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy, Selasa (30/1/2024).