Pilihan material BYD untuk baterai solid-state mereka didasarkan pada elektrolit sulfida, didorong terutama oleh pertimbangan biaya dan stabilitas proses.
Perusahaan lain sedang menjelajahi komposisi kimia yang berbeda, seperti oksida dan polimer, untuk pengembangan baterai solid-state mereka sendiri.
Tantangan Biaya
![BYD Atto 2 kemungkinan akan diluncurkan di IIMS 2025. [Dok BYD Global]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/04/85628-byd-atto-2.jpg)
Biaya tetap menjadi faktor penting dalam adopsi luas baterai all-solid-state. Saat ini, biaya elektrolit sulfida masih tinggi karena volume produksi yang rendah.
BYD percaya bahwa seiring dengan peningkatan skala produksi, biaya baterai ternary solid-state pada akhirnya akan menjadi sebanding dengan baterai ternary cair.
Dengan langkah-langkah inovatif ini, BYD menunjukkan komitmen kuat dalam menghadirkan teknologi baterai canggih yang lebih efisien dan terjangkau.
Kita tunggu saja perkembangan lebih lanjut dari BYD dan bagaimana baterai all-solid-state ini akan mengubah lanskap industri kendaraan listrik di masa depan.
Adopsi teknologi ini diharapkan dapat membawa revolusi baru dalam mobilitas ramah lingkungan dan efisien.
Baca Juga: AI DeepSeek akan Diintegrasikan ke Mobil Listrik, Pabrikan Ini yang Siap Jadi Pionir