Suara.com - Menerjang genangan banjir ternyata turut memberikan dampak negatif terhadap sistem pengereman pada mobil.
Pasalnya saat melalui genangan air yang cukup dalam, ada potensi air memasuki sistem pengereman, apakah itu cakram atau tromol. Pengemudi juga perlu paham, tindakan yang harus dilakukan agar rem mobil tetap berfungsi baik saat mobil melintasi genangan air atau terjang banjir.
Pertama adalah jangan langsung tancap gas dengan meningkatkan kecepatan. Karena ada potensi rem mengalami gangguan karena air masuk sistem rem, dan membuatnya tak bekerja optimal.
Sebaiknya jalan perlahan atau berhenti di lokasi yang aman dan melakukan Brake Check. Caranya cukup menekan pedal rem berkali-kali sampai gigitan rem kembali normal.
Diketahui ada 2 jenis rem mobil, yakni rem cakram dan rem teromol. Dalam keterengan Auto2000, Senin (3/3/2025), rem cakram terdiri dari piringan cakram baja terbuka dan unit kampas untuk menjepit cakram sehingga putaran roda berhenti. Pengeremannya menggunakan sistem hidrolis atau dorongan cairan rem. Rem jenis ini umumnya dipakai di roda depan yang menerima beban kerja paling berat.
Kemudian ada rem tromol. Cara kerja rem jenis ini adalah dengan menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) sehingga menghasilkan gesekan dan mengurangi laju mobil yang membuatnya berhenti. Rem jenis ini biasa dipakai di roda belakang mobil penumpang.
Antara keduanya, rem cakram lebih pakem ketimbang rem tromol. Keunggulan rem cakram adalah lebih mudah melepaskan panas sehingga performanya terjaga. Namun, efektif atau tidaknya kerja rem cakram sangat tergantung kepada kondisi kampas rem. Alhasil, kampas rem jadi cepat aus dan berbahaya, karena bila gagal berfungsi bisa bikin rem mobil blong.
Rem Cakram Tidak Bebas Masalah
Meskipun lebih unggul, rem cakram tidak bebas dari masalah sehingga butuh perhatian dari pemakai mobil. Salah satunya adalah rem cakram macet saat berputar yang dapat disebabkan karena posisi pad/kampas rem yang tidak rata menyentuh piringan/miring.
Baca Juga: Toyota Buktikan Hibrida Masih Jadi Raja, Penjualan EV Murni Tertinggal Jauh
Masalah ini bisa disebabkan karena kebocoran pada selang cairan rem dari master rem ke kaliper (tempat kampas rem). Untuk mengatasinya, segera ganti selang rem dan seal/karet pada master rem dan kaliper.
Udara Masuk ke Dalam Saluran Cairan Rem
Sementara udara yang masuk ke dalam sistem pengereman juga sanggup membuat kampas rem kurang menggigit. Cara mengatasinya, pastikan cairan rem penuh, kocok-kocok pedal rem dan tahan, lanjutkan buka penutup (napel) yang ada di kaliper.
Setelah udara keluar, kencangkan kembali penutup di kaliper rem. Ulangi terus langkah di atas sampai angin hilang dan rem kembali normal. Langkah ini terbilang sulit bila dikerjakan sendiri, oleh karena itu disarankan untuk mengunjungi bengkel resmi.
Kampas Rem Mulai Habis
Kampas rem sudah mulai habis atau tipis dapat membuat cairan rem berkurang akibat cairan rem terdorong ke bagian kaliper oleh piston yang semakin masuk.
Langkah awal tentunya dengan mengganti kampas rem orisinal. Namun jangan langsung mengisi cairan rem yang berkurang setelah menggantinya. Karena setelah kampas rem diganti dengan yang baru, biasanya piston akan terdorong lagi ke dalam kaliper dan minyak rem kembali naik.