Suara.com - Xiaomi SU7, mobil listrik yang digadang-gadang sebagai yang paling aman di dunia sejak diluncurkan pada Maret 2024, untuk pertama kalinya mengalami kecelakaan mematikan.
Seperti dilansir dari CarNewsChina pekan ini, kecelakaan tunggal itu menyebabkan tiga orang mahasiswi meninggal dunia di dalam mobil. Adapun mobil itu sendiri hancur dan hangus terbakar.
Kecelakaan itu terjadi pada 29 Maret kemarin, pada malam hari di jalan tol di Provinsi Anhui, China. Laporan awal menyebutkan bahwa mobil itu terlibat tabrakan dan terbakar.
Sementara para penumpang terjebak di dalam mobil, tak bisa membuka pintu dari dalam. Ketiganya pun tewas dalam insiden tersebut.
![Mobil listrik Xiaomi SU7 akan dijual 28 Maret. [Dok Xiaomi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/12/63822-xiaomi-su7.jpg)
Xiaomi sendiri membantah adanya masalah pada mobil pertamanya tersebut. Dalam sebuah penjelasan yang dirilis pada Selasa (1/4/2025), Xiaomi membeberkan kecelakaan tersebut secara kronologis berdasarkan data yang terekam mobil.
Menurut Xiaomi, mobil yang digunakan oleh para korban adalah SU7 Standar. Xiaomi sendiri memiliki 4 varian SU7, yakni standar, Pro, Max dan Ultra yang memiliki tenaga paling buas.
Dari data yang direkam komputer mobil diketahui bahwa EV itu melesat dengan kecepatan 116 km/jam dalam model NOA (Navigation on Autopilot). Yang artinya mobil melaju sendiri tanpa dikontrol oleh pengemudi.
Ketika mobil mendekati sebuah area konstruksi, sensor dan radar mendeteksi adanya penutupan jalan menggunakan beton. Lalu-lintas di lokasi itu sudah diarahkan untuk pindah ke lajur di sebelahnya.
Setelah mendeteksi adanya penutupan jalan, mobil mengeluarkan peringatan dan mulai melambat. Pengendara lalu mulai mengambil alih kendali mobil, berusaha mengerem dan menghindari tabrakan.
Baca Juga: Mobil Listrik Xiaomi SU7 Dipastikan Masuk Indonesia!
Sayang upaya pengendara itu gagal dan mobil pun menabrak pembatas jalan yang terbuat dari beton dalam kecepalan 97 km/jam.
Dalam penjelasan Xiaomi, proses menuju kecelakaan itu - mulai dari adanya peringatan dari komputer mobil hingga tabrakan - terjadi dalam waktu kurang lebih dua menit.
Setelah kecelakaan terjadi, sistem respons darurat Xiaomi langsung mengontak pemilik mobil dan dari sana diketahui bahwa pengemudi mobil itu bukanlah si pemilik mobil sendiri.
Sistem yang sama juga kemudian mengontak polisi dan layanan gawat darurat, yang kemudian datang ke lokasi kecelakaan untuk memberikan pertolongan. Sayang tiga mahasiswi di dalam mobil itu tak bisa diselamatkan.
Lebih lanjut Xiaomi mengatakan pihaknya membentuk tim khusus untuk menyelidiki insiden tersebut, sembari bekerja sama penuh dengan kepolisian. Perusahaan juga akan memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Xiaomi SU7 Bakal Masuk Indonesia
Xiaomi SU7 sendiri dipastikan akan masuk ke Indonesia. Kepastian ini disampaikan Country Director Xiaomi Indonesia, Wentao Zhao pada Januari kemarin.
"Saya yakin produk ini akan masuk ke Indonesia," kata Wentao dalam acara Media Gathering Xiaomi Indonesia yang digelar di Anyer, Banten, Rabu (15/1/2025).
Wentao menilai kalau Indonesia adalah pasar yang besar untuk Xiaomi. Menurutnya, perusahaan kini menargetkan Xiaomi SU7 sebagai produk untuk pasar global, tak hanya di China.
"Target kami untuk mobil, tentu saja, bukan hanya pasar China. Ini merek global," imbuhnya.
Ia menuturkan kalau Xiaomi SU7 sendiri adalah bagian dari visi XIaomi yakni Human x Car x Home. Makanya mereka menciptakan mobil listrik tersebut dan memulainya di 'kandang' sendiri.
![Mobil listrik Xiaomi SU7. [Xiaomi Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/02/96403-mobil-listrik-xiaomi-su7.jpg)
Wentao bercerita kalau Xiaomi SU7 yang diluncurkan pertengahan tahun 2024 kemarin meraih kesuksesan besar di Tiongkok. Padahal, pasar mobil listrik di China cukup ketat.
Namun, lanjut dia, Xiaomi berhasil meraup kesuksesan di market EV China. Bahkan permintaan untuk Xiaomi SU7 diklaim masih banyak diminati para konsumen di sana.
"Bahkan kami tidak dapat mengirimkan produk segera karena kapasitas pabrik kami. Jadi hampir tiga atau empat bulan, pelanggan masih ingin menunggu," klaim dia.
Dia menyebut kalau banyak penggemar Xiaomi yang rela lebih dulu membayar mobil listrik itu meskipun harus menunggu hingga enam bulan lamanya.
Kendati begitu dia tidak menyatakan kapan tanggal pasti Xiaomi SU7 meluncur ke Indonesia. Wentao hanya meminta para penggemar bersabar soal kehadiran mobil listrik tersebut.
"Jadi, mari kita tunggu saja," tutup Wentao.