Selain itu, kebijakan promosi Model Y yang meliputi pembiayaan bunga nol persen selama tiga tahun mencerminkan upaya Tesla untuk menarik kembali minat konsumen.
Namun, insiden kecelakaan fatal yang melibatkan kendaraan listrik Tesla di awal April menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan baterai dan tombol pembuka mekanis.
Hal ini menjadi perhatian utama para calon pembeli dan semakin memperburuk reputasi Tesla di China.
Strategi Masa Depan Tesla

Untuk menghadapi tantangan ini, tim Tesla di China dilaporkan tengah mengembangkan kendaraan baru dengan harga lebih terjangkau dari Model Y.
Varian ini diharapkan diluncurkan pada paruh kedua tahun ini, jika penyegaran Model Y terus mengalami kinerja buruk.
Langkah ini menjadi sangat penting, mengingat pasar China menyumbang hampir 40 persen dari total penjualan global Tesla di kuartal pertama 2025, dengan angka penjualan ritel mencapai 134.600 unit.
Penurunan penjualan Tesla di China menunjukkan bahwa bahkan perusahaan terbesar pun tidak kebal terhadap tekanan kompetisi dan perubahan pasar.
Dengan karyawan yang menghadapi lingkungan kerja ekstrem dan produk yang mulai kehilangan daya tarik, Tesla perlu melakukan langkah strategis yang lebih agresif untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Baca Juga: Sinopsis Drama Reborn, Drama Genre Misteri yang Dibintangi Zhang Jingyi
Apakah Tesla mampu bangkit kembali di pasar terpentingnya ini? Hanya waktu yang akan menjawab.