![Ilustrasi salah satu konsep mobil otonom. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/08/26/o_1ar32qhr4j2d1q38gde1bj21d4sa.jpg)
Selain itu, mobil yang terhubung ke jaringan listrik untuk pengisian ulang dinilai berpotensi menyediakan akses ke infrastruktur penting, mirip dengan insiden di mana asisten virtual secara tidak sengaja merekam aktivitas rumah tangga.
Perdebatan Mobil Terkoneksi Internet
Isu akses data dari mobil yang dapat terhubung internet memang sempat menjadi perdebatan. Undang-undang China sendiri mewajibkan perusahaan untuk membantu keperluan intelijen negara.
China bahkan pernah melarang mobil Tesla yang bisa terhubung ke internet untuk bisa melintasi area sensitif pemerintahan. Walaupun larangan ini kemudian dicabut setelah Tesla menjamin kepatuhan terhadap peraturan pengumpulan data China.
Ancaman semacam ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya mobil yang dapat terhubung dengan internet.
Menanggapi kekhawatiran AS, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengecam pernyataan AS dan menilainya sangta tidak adil.
Lin mendesak AS untuk menghormati prinsip pasar dan menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, adil, transparan, dan tidak diskriminatif bagi perusahaan China.