Kehilangan kontrol terjadi dalam sepersekian detik, dan tentunya bakal menjadi bencana tak terduga seperti insiden yang dialami bintang Portugal tersebut.
Namun, penyelidikan lebih dalam pada model ini mengungkapkan fakta yang lebih mengkhawatirkan.
Lamborghini Huracan, termasuk varian-variannya, ternyata cukup akrab dengan program recall atau penarikan kembali .
Beberapa isu yang pernah tercatat dalam laman Carscoops meliputi:
- Recall Perangkat Lunak: Masalah pada software girboks pernah terjadi, berpotensi menyebabkan mesin mati mendadak saat mobil melambat untuk berhenti.
- Recall Kap Mesin: Pada varian Spyder (atap terbuka), ada risiko engsel kap mesin bagian depan tidak berfungsi dengan baik pada kecepatan tinggi, berpotensi membuatnya terbuka tiba-tiba dan menghalangi pandangan pengemudi.
- Recall Kelistrikan: Masalah pada konektor kabel utama dilaporkan bisa menyebabkan korsleting, bahkan memicu risiko kebakaran.
Meskipun belum ada konfirmasi apakah mobil yang terlibat dalam insiden ini termasuk dalam unit yang di-recall atau apakah isu recall tersebut menjadi faktor penyebab, riwayat ini memberikan lapisan konteks baru.
Ini menunjukkan bahwa bahkan mesin seharga lebih dari Rp 8 miliar pun tidak luput dari potensi cacat produksi yang bisa berakibat fatal. Ini menggarisbawahi pentingnya bagi pemilik untuk selalu responsif terhadap pemberitahuan recall dari pabrikan.
Pelajaran Paling Mahal
Pada akhirnya, tragedi ini adalah persimpangan dari tiga faktor utama: mesin bertenaga ekstrim, potensi kerentanan teknis (baik dari ban maupun komponen lain), dan faktor manusia.
Mengendarai Huracan Performante bukan sekadar menunggangi mobil biasa. Meskipun kalian kemampuan finansial untuk membelinya, tapi harus memahami bahwa Anda sedang mengendalikan proyektil berkecepatan tinggi.
Baca Juga: Kisah Paus Fransiskus Tolak Lamborghini Senilai Rp3,5 Miliar, Pilih Sumbangkan ke Afrika dan Irak
Statistik secara konsisten menunjukkan pengemudi muda memiliki profil risiko yang lebih tinggi. Saat "ketidakberpengalaman" ini digabungkan dengan tenaga 640 daya kuda, margin untuk kesalahan menyusut hingga nyaris nol.
Insiden ini adalah pengingat yang menyakitkan. Supercar adalah pencapaian teknologi yang luar biasa, namun ia datang dengan tanggung jawab yang setara. Ia menuntut inspeksi rutin, terutama pada ban, responsivitas terhadap recall, dan yang terpenting, kesadaran penuh atas batas kemampuan diri sendiri dan mesin.