Suara.com - Lupakan sejenak perdebatan soal Esemka. Ketika media asing mulai memberitakan mobil nasional terbaru dari Indonesia, nama yang muncul adalah i2C (Indonesian Indigenous Car). Ya, platform berita regional seasia.news baru saja mengulas tuntas mobil listrik konsep ini, membeberkan detail spesifik yang menjawab banyak rasa penasaran publik.
Dalam sebuah unggahan yang viral, akun Instagram terverifikasi @seasia.news secara khusus menampilkan mobil konsep i2C dengan judul besar: "Indonesia's i2c national car to launch in late 2027, developed with local design and IP".
Ini bukan lagi sekadar wacana, melainkan konfirmasi bahwa proyek yang digawangi oleh PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) ini punya daya tarik global.
Sorotan ini menjadi validasi awal bahwa I2C bukanlah proyek main-main. Media tersebut menggarisbawahi bahwa ini adalah "upaya terbaru Indonesia dalam mengembangkan merek mobil buatan sendiri dengan kekayaan intelektual dan desain yang sepenuhnya lokal."
Spesifikasi Kunci I2C: Harga dan Performa Terungkap
Berkat ulasan tersebut, kita tidak lagi hanya menerka-nerka. I2C datang dengan target dan spesifikasi yang jelas, memposisikan dirinya sebagai pilihan SUV listrik premium yang terjangkau.
- Target Produksi Massal: Direncanakan mulai akhir 2027 atau awal 2028.
- Target Harga Ambisius: Dipatok di bawah Rp 500 juta (sekitar USD 32.500), sebuah harga yang sangat kompetitif untuk kelasnya.
- Baterai dan Jarak Tempuh: Akan dibekali baterai NMC 83.4 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 617 kilometer berdasarkan standar pengujian CLTC. Angka ini setara, bahkan melampaui, banyak mobil listrik yang sudah beredar.
- Desain & Kabin: Tampil sebagai SUV premium dengan tiga baris kursi, mengadopsi gaya desain tegas dan angular yang modern.

Kolaborasi Italia, Platform dari China?
Fakta menarik yang membuat I2C menonjol adalah pendekatan kolaborasinya. Untuk urusan desain, TMI menggandeng rumah desain legendaris asal Italia, Italdesign, yang memastikan estetika mobil ini berstandar dunia.
Namun, laporan seasia.news juga mengungkap sebuah detail krusial: "meskipun teknologi platform yang mendasarinya diduga akan bersumber dari mitra otomotif China."
Baca Juga: Sah, BYD Kini Jadi Sponsor Inter Milan, Sealion Edisi Khusus Diluncurkan
Ini adalah langkah strategis yang umum di industri otomotif modern. Mengadopsi platform yang sudah teruji dari mitra berpengalaman dapat memangkas waktu dan biaya riset secara signifikan, memungkinkan TMI untuk fokus pada pengembangan desain, fitur, dan intellectual property (IP) lokal.
Ini adalah simbiosis antara kemandirian desain dan pragmatisme teknologi.
Lebih dari Sekadar Mobil, Ini Visi Kemandirian Bangsa
Kehadiran i2C, yang dipamerkan dalam bentuk clay model 1:1 di GIIAS 2025, adalah sebuah pernyataan. Ini adalah cerminan dari dorongan strategis Indonesia untuk mencapai kemandirian di sektor otomotif.
Proyek ini menandakan komitmen serius untuk membangun kehadiran industri otomotif domestik yang kuat, tidak lagi hanya bergantung pada merek asing. Dengan target yang jelas dan perhatian yang sudah mulai datang dari luar, I2C bukan lagi sekadar mobil konsep di atas kertas. Ia adalah cikal bakal penantang baru dari Indonesia yang patut kita nantikan kiprahnya di jalan raya.