Suku Cadang Asli vs Aftermarket: Perang Harga Bikin Pusing, Mana Lebih Untung?

Muhammad Yunus Suara.Com
Selasa, 29 Juli 2025 | 13:16 WIB
Suku Cadang Asli vs Aftermarket: Perang Harga Bikin Pusing, Mana Lebih Untung?
Suku cadang otomotif, ilustrasi [Shutterstock].

Suara.com - Setiap pemilik kendaraan pasti pernah berada di persimpangan jalan ini. Saat komponen mobil kesayangan butuh penggantian, mekanik di bengkel akan menyodorkan dua pilihan.

Suku cadang asli yang harganya terasa "menusuk" dompet, atau alternatif aftermarket yang harganya jauh lebih ramah dan menggiurkan.

Godaan untuk memilih yang lebih murah memang besar. Namun, keputusan ini jauh lebih kompleks daripada sekadar membandingkan label harga.

Ini adalah investasi jangka panjang yang menyangkut performa, ketahanan, dan bahkan keselamatan Anda di jalan.

Pertanyaannya, mana yang sebenarnya lebih untung untuk jangka panjang?

Mari kita bedah tuntas perbandingan antara suku cadang asli (Original Equipment Manufacturer/OEM) dan aftermarket, termasuk risiko tersembunyi yang jarang dibicarakan: klaim asuransi yang bisa ditolak.

1. Perang Harga: Mengapa Aftermarket Jauh Lebih Murah?

Perbedaan harga adalah daya tarik utama suku cadang aftermarket. Sebuah bumper atau set kampas rem aftermarket bisa dibanderol dengan harga separuh atau bahkan sepertiga dari harga komponen aslinya. Mengapa bisa begitu?

-Suku Cadang Asli (OEM)

Baca Juga: Blackvue ELITE 8 Series: Solusi Dashcam Cerdas untuk Mobil Listrik

Harga mahalnya bukan tanpa alasan. Suku cadang ini diproduksi oleh pabrikan yang sama dengan yang membuat komponen bawaan mobil Anda, atau oleh perusahaan yang ditunjuk langsung oleh pabrikan mobil.

Biaya ini mencakup riset dan pengembangan (R&D) yang mahal, pengujian kualitas yang ketat, material premium sesuai standar pabrikan, dan jaminan presisi yang "klik" sempurna saat dipasang.

Anda membayar untuk sebuah jaminan kualitas dan kesesuaian.

-Suku Cadang Aftermarket

Diproduksi oleh berbagai perusahaan pihak ketiga. Mereka tidak menanggung biaya R&D untuk mobil spesifik Anda.

Tujuan utama mereka adalah membuat komponen yang bisa berfungsi "mirip" dengan aslinya dengan biaya serendah mungkin.

Ini sering kali dicapai dengan menggunakan material alternatif atau menyederhanakan proses produksi. Persaingan yang ketat di pasar ini juga menekan harga jualnya.

Kesimpulan Awal: Untuk biaya di muka, aftermarket jelas pemenangnya. Namun, ini baru babak pertama.

2. Uji Ketahanan: Investasi Jangka Panjang atau Buntung?

Inilah titik di mana konsep "untung" mulai bergeser. Ketahanan atau durabilitas adalah faktor kunci yang menentukan total biaya kepemilikan dalam jangka panjang.

-Ketahanan Suku Cadang Asli

Dirancang dengan spesifikasi yang sama persis dengan komponen bawaan, suku cadang asli memiliki tingkat keawetan yang terprediksi dan terjamin.

Tingkat presisinya yang tinggi memastikan tidak ada tekanan atau gesekan abnormal pada komponen lain di sekitarnya.

Memasang kampas rem asli, misalnya, tidak akan merusak piringan cakram karena material dan ukurannya sudah ideal.

-Ketahanan Suku Cadang Aftermarket

Kualitasnya seperti berjudi. Ada merek aftermarket premium yang kualitasnya setara atau bahkan melebihi OEM (biasanya untuk kebutuhan performa).

Namun, sebagian besar yang beredar di pasaran adalah produk dengan kualitas di bawah standar. Komponen yang tidak presisi dapat menyebabkan getaran, merusak bagian lain, atau aus jauh lebih cepat.

Anda mungkin berhemat Rp 500.000 hari ini, tapi harus mengeluarkan Rp 2.000.000 enam bulan lagi untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya. Inilah yang disebut "biaya tersembunyi".

3. Risiko Terbesar: Saat Klaim Asuransi Ditolak Mentah-Mentah

Ini adalah mimpi buruk setiap pemilik mobil yang jarang disadari. Menggunakan suku cadang non-orisinal, terutama untuk komponen vital yang terkait dengan keselamatan, dapat menjadi alasan bagi perusahaan asuransi untuk menolak klaim Anda.

-Bayangkan skenario ini

Anda mengalami kecelakaan akibat rem yang gagal berfungsi. Saat investigasi, pihak asuransi menemukan bahwa Anda menggunakan kampas rem aftermarket berkualitas rendah yang tidak sesuai standar.

Mereka memiliki dasar hukum yang kuat untuk berargumen bahwa penyebab kecelakaan adalah modifikasi atau penggunaan komponen di luar spesifikasi pabrikan.

Akibatnya? Klaim perbaikan senilai puluhan juta rupiah bisa ditolak. Penghematan beberapa ratus ribu rupiah dari pembelian suku cadang aftermarket tadi kini menjadi kerugian besar.

Hal yang sama berlaku untuk klaim garansi pabrikan. Penggunaan komponen non-orisinal pada bagian mesin, suspensi, atau sistem kelistrikan hampir pasti akan menggugurkan garansi resmi mobil Anda.

Mana yang Lebih Untung untuk Jangka Panjang?

Setelah menimbang harga, ketahanan, dan risiko, jawabannya menjadi lebih jelas:

Untuk komponen vital, seperti sistem pengereman, suspensi, mesin, transmisi, dan fitur keselamatan (airbag, sensor), suku cadang asli (OEM) adalah pilihan yang jauh lebih untung dan bijaksana untuk jangka panjang.

Anda membeli ketenangan pikiran, jaminan keselamatan, dan perlindungan dari potensi penolakan klaim asuransi serta garansi.

Suku cadang aftermarket boleh dipertimbangkan untuk komponen yang tidak memengaruhi keselamatan atau performa inti kendaraan.

Contohnya seperti aksesoris interior, kaca spion (non-elektronik), atau beberapa bagian bodi kosmetik, dengan catatan Anda memilih merek yang memiliki reputasi baik.

Pada akhirnya, merawat kendaraan adalah sebuah investasi. Menghemat sedikit di awal dengan mengorbankan kualitas dan keselamatan adalah langkah yang sangat berisiko dan berpotensi jauh lebih mahal di kemudian hari.

Punya pengalaman menarik dengan suku cadang asli atau aftermarket? Atau pernah menemukan merek aftermarket dengan kualitas yang tak terduga?

Bagikan cerita dan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI