- Honda tawarkan opsi motor listrik mulai Rp 28 juta (Icon e:) hingga Rp59 jutaan (CUV e:).
- Pajak tahunan (PKB) gratis total, pemilik hanya perlu bayar asuransi Jasa Raharja Rp35 ribu.
- Pilihan baterai fleksibel dengan sistem swap atau cas mandiri untuk menunjang mobilitas harian.
Suara.com - Apakah Anda masih ragu beralih ke motor listrik karena takut harga baterai mahal atau bingung soal pajak tahunannya?
Sebagai konsumen cerdas di tahun 2025, kekhawatiran tersebut sebenarnya sudah dijawab oleh lini produk terbaru dari PT Astra Honda Motor (AHM).
Meskipun harga awalnya terlihat lebih tinggi dibanding motor matic bensin konvensional, hitung-hitungan jangka panjangnya justru bisa bikin dompet Anda tersenyum lebar.
Saat ini, Honda menawarkan tiga model utama dengan rentang harga dan spesifikasi yang bisa disesuaikan dengan isi rekening.
Pilihan termurah jatuh pada Honda Icon e: yang dibanderol mulai Rp28 juta, angka yang cukup masuk akal untuk sebuah teknologi masa depan.
Rincian Harga Motor Listrik Honda (Desember 2025)
Bagi Anda yang sedang menimbang-nimbang, berikut adalah daftar harga resmi On The Road (OTR) Jakarta:
- Honda Icon e: Rp28.000.000
- Honda EM1 e: Rp40.000.000
- Honda EM1 e: Plus: Rp40.500.000
- Honda CUV e: Rp54.450.000
- Honda CUV e: Roadsync Duo: Rp59.650.000
Bedah Spesifikasi: Mana yang Cocok untuk Anda?
Memilih motor listrik tidak bisa sembarangan, harus sesuai dengan profil penggunaan harian Anda agar tidak menyesal.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
1. Honda CUV e: (Untuk Si Hobi Ngebut & Jarak Jauh)
![Motor listrik Honda CUV e. [Honda]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/07/11025-motor-listrik-honda-cuv-e.jpg)
Cocok untuk: Eksekutif muda atau pengusaha yang butuh performa setara motor 125cc bensin dan sering wara-wiri keliling kota.
Ini adalah varian termahal dengan tenaga motor listrik mencapai 6 kW.
Kecepatan maksimalnya tembus 83 km/jam, sangat mumpuni untuk menyalip kendaraan lain di jalan raya utama.
Jarak tempuhnya mencapai 80,7 km berkat dua baterai Honda Mobile Power Pack e: yang bisa ditukar (swap).
Sistem baterai ganda ini memberikan ketenangan pikiran, karena Anda bisa mengisi daya dari 0-100% dalam 6 jam atau swap instan di stasiun penukaran.
2. Honda Icon e: (Sahabat Komuter Harian)

Cocok untuk: Ibu rumah tangga, mahasiswa, atau karyawan kantor dengan jarak tempuh rata-rata 20-40 km per hari.
Model ini mengambil basis dari EM1 e: namun dengan desain yang sudah disesuaikan ulang agar lebih compact dan lincah untuk postur orang Indonesia.
Meskipun lebih murah, ia tetap menggunakan baterai berkualitas yang bisa diisi dayanya di rumah.
Waktu pengisian dayanya pun cukup efisien, hanya butuh 2,7 jam (160 menit) untuk mengisi dari 25% ke 75%.
Fakta Mengejutkan: Pajak Tahunan Cuma Seharga Semangkuk Bakso
Inilah bagian yang paling menarik dari kepemilikan motor listrik yang sering luput dari perhatian calon pembeli.
Jangan kaget jika tagihan pajak tahunan Anda nanti jauh lebih murah daripada biaya parkir bulanan di kantor.
Pemerintah melalui Permendagri Nomor 6 Tahun 2023 telah membebaskan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama (BBNKB) untuk kendaraan listrik berbasis baterai.
Artinya, tarif dasar pajaknya adalah 0 persen alias Gratis.
Anda hanya diwajibkan membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).
Berapa biayanya? Hanya Rp35.000 per tahun.
Bandingkan dengan motor bensin sekelas Vario atau PCX yang pajak tahunannya bisa berkisar Rp300.000 hingga Rp500.000.
Membeli motor listrik Honda bukan hanya soal gaya, tapi soal efisiensi total biaya kepemilikan (Total Cost of Ownership).
- Biaya Energi: Pengisian listrik rumah jauh lebih murah per kilometernya dibandingkan membeli bensin Pertamax.
- Perawatan: Minim komponen bergerak berarti tidak ada ganti oli mesin, tidak ada servis CVT bulanan, dan busi.
- Purna Jual: Dukungan jaringan bengkel AHASS yang tersebar di seluruh Indonesia menjamin ketersediaan spare part fast moving seperti kampas rem dan ban.
Jadi, jika Anda punya anggaran Rp28 juta, apakah Anda akan tetap bertahan dengan motor bensin atau beralih ke investasi bebas pajak ini?