Serang – Metode pembelajaran daring sudah hampir enam bulan diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia, menyusul pandemi Covid-19. Beragam masalah kemudian muncul seiring pemberlakuan belajar daring.
Akademisi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Serang, Supriadi menilai, akar permasalahan dari metode pembelajaran daring adalah kurikulum pendidikan yang belum direvisi.
Selain itu, tantangan sinyal bagi anak didik yang ada di daerah blankspot yang belum terjamah jaringan telekomunikasi. Sehingga dalam penyampaian materi pembelajarannya kurang efektif.