Aktivis 98 sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti turut menanggapi polemik pernyataan mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai yang dianggap rasis dan menghina Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ray Rangkuti menilai, sebenarnya kicauan yang dilontarkan Natalius Pigai bukanlah pernyataan yang bernada rasis.
Jawa Tengah itu wilayah bukan suku Ilustrasi suku Jawa. Foto: Borobudurnews | Aktivis 98 heran di mana letak kerasisan Natalius PigaiHal itu lantaran diksi ‘Jawa Tengah’ sebagaimana yang disebutkan Natalius Pigai tak merujuk kepada satu suku atau ras tertentu.
“Saya tidak melihat ada kata rasis dalam twit Natalius Pigai tersebut,” ujarnya, mengutip RMOL pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Dia menjelaskan, penggunaan kata ‘Jawa Tengah’ yang dimaksud Natalius Pigai merujuk pada nama salah satu wilayah yang ada di Indonesia.
Sebagaimana diketahui Jawa Tengah sendiri merupakan salah satu nama wilayah provinsi yang ada di Indonesia.
“Kata Jawa Tengah di dalam kalimat itu merujuk kepada satu provinsi, bukan suku. Sebagai satu provinsi, di dalamnya pasti banyak suku. Tidak hanya satu. Tepatnya di Jateng itu bisa dihuni dan jadi warga dari puluhan suku,” tegasnya.
“Ketika disebut Jawa Tengah, tidak dengan sendirinya merujuk kepada suku tertentu. Tapi kepada wilayah yang di dalamnya banyak suku,” lanjutnya.
Jokowi dan Ganjar saja tak beraksi apapun! Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ketika mendamapingi Presiden Jokowi mencoba KRL Jogja-Solo. Foto: Dok. Humas Pemprov JatengOleh sebabnya, pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengaku heran dengan pelaporan terhadap Natalius Pigai terkait pernyataan “Jangan percaya Joko Widodo dan Ganjar Pranowo orang Jawa Tengah” itu.
Pasalnya, ditegaskan Ray Rangkuti, kata Jawa Tengah dalam kalimat yang ditulis Pigai melalui Twitter itu tidak merujuk kepada suku tertentu, tapi kepada wilayah. Kemudian soalpenyebutan nama Jokowi dan Ganjar Pranowo di dalam kalimat itu adalah dua subjek yang merupakan warga dari wilayah tersebut.
Bahkan yang lebih mengherankannya lagi, pernyataan dari aktivis Papua itu sejatinya tak perlu menimbulkan polemik, karena Jokowi dan Ganjar yang namanya disebut saja tidak memberikan reaksi apapun.
“Artinya, jika ada yang merasa tersinggung dengan cuitan Pigai itu, kedua nama yang disebut itulah yang harus meresponsnya. Sebab pernyataan itu langsung merujuk kepada mereka berdua yang merupakan warga Jawa Tengah. Kenyataannya, kedua nama tersebut tidak bereaksi apapun,” tandasnya.
Artikel dari Hops.ID