PRESTASI gemilang telah diraih tim Piala Thomas Indonesia. Ceres Arena, Aarhus, Denmark, menjadi saksi kedigdayaan putra-putra terbaik bangsa merengkuh kembali lambang supremasi bulu tangkis pria. Melibas Tiongkok 3-0 tanpa balas bukan hanya prestasi. Tapi juga prestise luar biasa bisa menekuk lawan paling gigih. Rakyat Indonesia sangat berbangga menyaksikan para pahlawan olahraga mengangkat piala yang sudah dinantikan selama 19 tahun. Namun, sayang sekali, raihan prestasi itu terasa tidak lengkap. Kumandang Indonesia Raya terasa ”hambar” tanpa disertai bendera Merah Putih yang berkibar.
Badan Antidoping Dunia (WADA) yang dibentuk atas prakarsa Komite Olimpiade Internasional (IOC) benar-benar merealisasikan ancamannya. Indonesia dinilai tidak patuh terhadap regulasi program uji tes doping. Salah satu konsekuensi dari sanksi WADA adalah hak Indonesia untuk menempatkan wakilnya di IOC dicabut.
Lembaga Antidoping Indonesia (LADI), sebagai pihak terkait, harus segera mampu memenuhi standar tertentu yang telah diterapkan WADA. Bila tidak, banyak event olahraga di tanah air yang akan terkena dampak oleh keputusan WADA. Poin penting yang menjadi peringatan WADA adalah ”keterlambatan” pengiriman sampel tes doping sekitar 700 atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Masih ada beberapa poin terkait program tes antidoping lainnya yang belum bisa dipenuhi LADI.