16 Agustus 1946, Kerusuhan Muslim & Hindu India Tewaskan 4 Ribu Orang

Kerusuhan antarkelompok Muslim dengan Hindu di Kolkata, India pada 16 Agustus 1946 menjadi kerusuhan antaragama terbesar yang pernah terjadi di India.

kriminologi
Kamis, 16 Agustus 2018 | 11:01 WIB
16 Agustus 1946, Kerusuhan Muslim & Hindu India Tewaskan 4 Ribu Orang
Sumber: kriminologi

Kriminologi.id - Kerusuhan antarkelompok Muslim dengan Hindu di Kolkata, India pada 16 Agustus 1946 menjadi kerusuhan antaragama terbesar yang pernah terjadi di India. Seperti yang ditulis Frederick Burrows dalam Report to Viceroy Lord Wavell, korban tewas dalam kerusuhan tersebut setidaknya ada 4 ribu orang.

Peristiwa ini mendapat sebutan sebagai Great Calcutta Killings. Kericuhan mulai terjadi di pagi hari, Markas Besar Kepolisian yang terletak di Lalbazar telah menerima laporan terjadinya keributan sejak pukul 10 pagi waktu setempat.

15 Agustus 1945, Kemenangan Sekutu dan Menyerahnya Jepang di PD II 14 Agustus 2006, Serangan Bom Sri Lanka Tewaskan 61 Anak Panti Asuhan 13 Agustus 2004, Penyerangan Sadis Tewaskan 159 Pengungsi Tutsi Kongo

Keributan terjadi di wilayah utara dan pusat kota seperti di Rajabazar, Kelabagan, College Street, Harrison Road, Colootolla dan Burrabazar. Wilayah tersebut memang diketahui sebagai pusat domisili masyarakat Hindu dan mayoritas mereka memiliki status ekonomi menengah ke atas.

Toko-toko di wilayah tersebut dipaksa untuk tutup. Perkelahian, penusakan dan pelemparan batu terjadi secara serentak di daerah-daerah tersebut. Saat itu hampir seluruh kelompok Muslim di Bengal turun ke jalan. Diperkirakan hari itu adalah pertemuan kelompok Muslim terbesar yang pernah terjadi.

Selanjutnya, kelompok Muslim di seluruh wilayah Kolkata mengadakan pertemuan pukul 2 siang waktu setempat. Menurut Kepolisian Kolkata, jumlah seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut diperkirakan mencapai 500 ribu orang. Selain itu, seluruh yang hadir dalam pertemuan tersebut telah dipersenjatai dengan batang besi dan tongkat bambu.

Setelah pertemuan tersebut keributan terus terjadi. Penjarahan terhadap toko-toko milik masyarakat Hindu juga banyak terjadi. Bahkan massa juga tidak segan-segan menyerang pemilik toko jika mereka memberikan perlawanan. Perkelahian, pengeroyokan, penusukan, dan pelemparan batu semakin meluas.

Kerusuhan dan keributan terus terjadi hingga petang, mayat-mayat tergeletak begitu saja di sisi jalanan Kolata. Petugas keamanan baru menurunkan pasukan sekitar pukul 8 malam waktu setempat. Tindakan ini dinilai sangat lamban, sehingga massa sudah tidak terbendung dan sudah banyak masyarakat yang tewas.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti pihak mana yang memulai keributan terlebih dahulu. Masing-masing pihak menyatakan, mereka hanya membela diri. Seperti dinyatakan Menteri Suhrawardy, mayoritas yang meninggal dunia adalah kelompok Muslim dan mereka melakukan penyerangan sebagai bentuk pembelaan diri.

Sebelumnya, Muslim League Council mengumumkan perlunya dilakukan tindakan langsung untuk menunjukkan kepada Inggris dan Kongres kelompok Muslim di India memiliki keinginan agar Inggris tidak angkat kaki dari India. Kelompok Muslim India takut jika Inggris menarik diri maka mereka akan hidup menderita di bawah pemerintahan Hindu yang menjadi kelompok mayoritas di negara tersebut.

BERITA LAINNYA

TERKINI