Instrumen investasi berupa reksa dana saham memang lagi santer dibicarakan di media. Tentu saja hal itu dipicu dengan dugaan kasus kerugian investasi Jiwasraya, Asabri, dan beberapa kasus dari manajer investasi nakal yang bikin rugi para investor.
Tepat pada Februari 2020, secara umum, investasi yang satu ini memang mencatatkan kerugian yang cukup besar. Hal itu disebabkan karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga lagi babak belur usai dihantam beberapa sentimen negatif, salah satunya ya wabah Virus Corona di kawasan Asia.
Alhasil, nilai aktiva bersih per unit dari reksa dana yang bersangkutan juga ikut fluktuatif. Belum lagi dengan munculnya rumor bahwa ada beberapa investor yang gak bisa melakukan pencairan.