WHO Ungkap Varian Omicron Bisa Ubah Arah Pandemi Covid-19, Apa Maksudnya?

WHO ungkap varian Omicron bisa ubah arah pandemi Covid-19, apa maksudnya?

makassarterkini
Senin, 13 Desember 2021 | 11:15 WIB
WHO Ungkap Varian Omicron Bisa Ubah Arah Pandemi Covid-19, Apa Maksudnya?
Sumber: makassarterkini

WHO ungkap varian Omicron bisa ubah arah pandemi Covid-19, apa maksudnya? Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) baru-baru ini mengatakan varian Omicron yang sangat bermutasi dari Covid-19 bisa mengubah arah pandemi.

Adapun dampaknya, sebut WHO, pastinya masih sulit untuk diketahui. Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers dari markas besar kelompok itu di Jenewa.

Para ilmuwan di seluruh dunia berusaha keras untuk menentukan seberapa menular dan mematikan virus yang bermutasi itu.

“Fitur tertentu dari Omicron, termasuk penyebaran global dan sejumlah besar mutasi menunjukkan itu bisa berdampak besar pada perjalanan pandemi,” imbuh Tedros seperti dilansir dari CNBC, Minggu 12 Desember 2021

Menurutnya, perubahan genetik pada virus mempengaruhi virulensinya dan menunjukkan virus itu bisa jauh lebih menular ketimbang jenis sebelumnya, menurut WHO.

Sementara itu, Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, mengatakan bukti awal dari Afrika Selatan mungkin menunjukkan dampak Omicron lebih ringan dibandingkan strain Delta tetapi terlalu dini untuk menyimpulkan fakta itu.

“Pasien di negara dengan perjalanan penyakit yang lebih ringan mungkin belum sepenuhnya terinfeksi. Sehingga, terlalu dini untuk mengatakannya,” ungkap Van Kerkhove.

Menurutnya, pihaknya hanya ingin berhati-hati terhadap kesimpulan apapun tentang tingkat keparahan varian Omicron.

Kendati demikian, ia mencatat pasien rentan yang lebih tua, tidak divaksinasi atau memiliki kondisi yang mendasarinya memiliki risiko yang jauh lebih tinggi terkena penyakit parah.

Pernyataan WHO itu muncul ketika varian Omicron, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika selatan telah ditemukan di 57 negara di seluruh dunia.

Kasus-kasus baru, imbuh WHO, meningkat di seluruh dunia selama seminggu terakhir. Ada lebih dari empat juta kasus baru yang dikonfirmasi dilaporkan di seluruh dunia, mirip dengan angka dari minggu sebelumnya.

Laporan WHO mencatat, kematian di seluruh dunia bagaimanapun meningkat 10 persen selama minggu lalu, lebih dari 52.500 kematian baru dilaporkan.

BERITA LAINNYA

TERKINI