Kasus Omicron Merajalela di Amerika, Kini Geser Varian Delta

Mengkhawatirkan! Kasus Omicron merajalela di Amerika, kini geser varian Delta.

makassarterkini
Selasa, 21 Desember 2021 | 12:34 WIB
 Kasus Omicron Merajalela di Amerika, Kini Geser Varian Delta
Sumber: makassarterkini

Mengkhawatirkan! Kasus Omicron merajalela di Amerika, kini geser varian Delta. Otoritas pemerintah Amerika Serikat (AS) melaporkan, Covid-19 varian baru Omicron kini telah mengalahkan varian Delta. Dengan menggeser komposisi jumlah penularan terbanyak yang disebabkan varian Delta selama ini, kini Omicron merajalela di Negeri Paman Sam.

Disebutkan, lebih dari 73 persen kasus baru infeksi Covid-19 di Amerika Serikat diakibatkan destruksi dari varian Omicron.

Dari Sabtu 18 Desember 2021, varian virus corona teranyar Omicron terlah menyumbang 73,2 persen kasus baru infeksi Covid-19 di Amerika, sementara varian Delta hanya 26,6 persen.

Angka tersebut berbeda jauh dibandingkan yang terjadi pada pekan sebelumnya hingga Sabtu 11 Desember 2021. Saat itu, varian Omicron diprediksi menjadi biang kerok atas 12,6 persen virus yang beredar, sementara Delta masih dominan di angka 87 persen.

Seperti dilansir dari CNNInternational, Selasa 21 Desember 2021, varian Omicron telah terdeteksi di setidaknya 47 negara bagian Amerika hingga Senin 20 Desember 2021.

Tidak hanya itu, wilayah Amerika juga harus berhadapan dengan infeksi varian Delta yang sempat menjadi biang kerok kasus Covid-19 dunia.

Mengutip Associated Press, varian Delta menjadi biang kerok kasus infeksi Covid-19 di negerinya Presiden Joe Biden tersebut. Hingga akhir November 2021, lebih dari 99,5 persen kasus Covid-19 di negara itu merupakan varian Delta.

Kepala Scripps Research Translational Institute, Dr Eric Topol mengungkapkan, kendati berbagai negara juga mengalami lonjakan kasus Covid-19 lantaran varian Omicron, Amerika Serikat sendiri mengalami lonjakan infeksi yang disebut ‘luar biasa di waktu yang cepat’.

Topol menyampaikan, masih belum jelas bahaya varian Omicron ketimbang varian lainnya. Menurutnya, ini adalah ketidakpastian yang sangat besar saat ini.

“Kita harus merujuk pada banyak rawat inap dan banyak penyakit parah dari Omicron (untuk mengetahui tingkat bahaya tadi),” imbuhnya.

Mengingat keberadaan varian Delta dan Omicron yang kini berdampingan, beberapa pakar kesehatan mendesak masyarakat Amerika untuk mendapatkan vaksinasi lengkap atau booster guna melindungi diri dari infeksi virus.

Beberapa kota di Amerika juga memutuskan memperketat perbatasan mereka. Beberapa wilayah itu di antaranya New York dan Washington.

Sebelumnya, Wali Kota Distrik Colombia Muriel Bowser mengumumkan perintah menggunakan masker dalam ruangan. Kebijakan ini berlaku 21 Desember 2021 hingga 31 Januari 2022.

Kebijakan diumumkan ketika kota-kota tersebut sempat mengalami rekor kenaikan kasus harian Covid-19 sejak awal pandemi di wilayah itu.

Sementara itu, di wilayah lain Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan, kotanya tengah mengetes lebih banyak orang ketimbang sebelumnya guna mendeteksi penyebaran Covid-19.

Di samping itu, de Blasio menuturkan pihaknya juga  bekerja sama pemerintah federal dan sektor swasta untuk mendapatkan lebih banyak alat uji Covid-19.

“Otoritas juga tengah mengupayakan lebih banyak alat tes Covid-19 yang bisa dilakukan di rumah untuk memberikan alternatif lain pada masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, De Blasio juga turut menyinggung perayaan tahun baru di Times Square. Ia mengatakan, pemerintah tengah mempertimbangkan perayaan tersebut mengingat penyebaran varian Omicron yang memprihatinkan.

“Kami akan memutuskan perubahan (regulasi) tersebut, dan akan disampaikan sebelum Natal,” bebernya.

Seperti diketahui, saat ini kegiatan di luar ruangan juga masih dijadwalkan berjalan dan seluruh tamu harus mendapatkan vaksinasi lengkap.

BERITA LAINNYA

TERKINI