Tahun ini, Indonesia telah memasuki fase bonus demografi. Di mana generasi milenial yang berusia 20-40 tahun mencapai angka yang lebih besar dari generasi sebelumnya.
Data BPS 2018, menyebutkan generasi milenial di Indonesia mencapai 33,75 persen dari jumlah penduduk keseluruhan.
Ini berarti sumbangan generasi milenial dalam membentuk struktur jumlah penduduk usia produktif cukup tinggi, di mana dari 67,02 persen penduduk usia produktif, sekitar 50,36 persennya adalah generasi milenial. Kondisi ini menunjukkan adanya bonus demografi.
Melihat data tersebut, kita menjadi penasaran sektor mana yang paling banyak memperkerjakan generasi milenial? Dan berapa rata-rata penghasilan generasi milenial di Indonesia?
Dikutip dari buku “Profil Generasi Milenial Indonesia” yang diterbitkan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak beserta BPS, generasi milenial justru banyak terserap di sektor pekerjaan tenaga usaha jasa dan tenaga penjualan.
Pada tahun 2017, generasi milenial terbanyak bekerja sebagai tenaga usaha jasa dan tenaga penjualan yaitu sebesar 24,61 persen.
Tenaga usaha jasa dan tenaga penjualan merupakan jenis pekerjaan yang menyediakan layanan pribadi dan perlindungan yang berkaitan dengan perjalanan, kerumahtanggaan, katering, perawatan pribadi, atau perlindungan terhadap kebakaran dan tindakan pelanggaran hukum, atau memeragakan dan menjual barang di toko grosir atau eceran dan sejenisnya, serta di warung dan pasar.
Selain itu, genarasi milenial yang terserap di sektor pekerjaan kasar pun cukup tinggi. Dari data di buku “Profil Generasi Milenial Indonesia”, genarasi milenial yang bekerja di sektor informal yang kasar berada di posisi kedua dengan persentase 19 persen.
Berapa rata-rata Penghasilan Generasi Milenial?