Usaha Gojek Perkuat Posisi di Pasar Asia Tenggara

Kini Gojek sudah hadir di lima negara Asia Tenggara, tetapi 90 persen dari pendapatannya masih berasal dari Indonesia

memulai
Jumat, 13 Maret 2020 | 11:22 WIB
Usaha Gojek Perkuat Posisi di Pasar Asia Tenggara
Sumber: memulai

Kini Gojek sudah hadir di lima negara Asia Tenggara, tetapi 90 persen dari pendapatannya masih berasal dari Indonesia. Gojek juga masih berjuang untuk melebarkan sayapnya di wilayah tersebut dengan pesaing kuatnya Grab. Setelah Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Singapura, Gojek berusaha menjadikan Filipina sebagai pitstop berikutnya di Asia Tenggara. Bahkan nilainya mencapai USD 10 miliar atau sekitar Rp 142,5 triliun dan jumlah populasi 105 juta.

Sebagai langkah awal, Gojek membeli startup mobile wallet yang berbasis di Manila bernama Coins pada Januari 2019, dengan kesepakatan senilai USD 95 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. Aliansi dengan Gojek adalah peluang terbaik Coins untuk selamat dari persaingan yang semakin ketat, setelah masuknya raksasa China, Tencent dan Alibaba di pasar pembayaran mobile Filipina. Sedangkan di Indonesia sendiri, layanan pembayaran Gojek yang sanagt diminati dan dominal adalah Gopay. Akan tetapi, Coins masih belum dapat bersandar pada Gojek sepenuhnya. Hal itu karena anggaran yang dialokasikan untuk startup fintech tahun lalu telah dikurangi oleh Gojek.

Gojek bisa jadi merasa cemas, karena sampai saati ini masih belum diluncurkan di Filipina. Padahal hampir dua tahun setelah mengumumkan rencana ekspansi di luar Indonesia. Tahun lalu, Gojek melakukan dua upaya untuk mengajukan izin beroperasi di Filipina, tetapi ditolak dua kali karena melampaui batas kepemilikan asing 40 persen. Perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim itu sekarang masih berharap untuk bisa mengaspal di Filipina pada tahun ini. Di luar Filipina, Gojek telah diluncurkan di tiga negara Asia Tenggara sejak Uber meninggalkan wilayah tersebut pada Maret 2018 dengan menjual bisnis lokalnya ke Grab.

BERITA LAINNYA

TERKINI