Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah meluncurkan program desa pintar (smart village) yang bertujuan mengeluarkan desa dari ketertinggalan melalui pengembangan potensi ekonomi yang ada di dalamnya.
“Target kita 1.000 desa tersentuh program ‘smart village’,” kata Tenaga Ahli Gubernur Sulawes Tengah Ridha Saleh, di Palu, Senin, 1 November 2021.
Pemeritah Provinsi Sulawesi Tengah segera meluncurkan program tersebut yang dimulai di Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Kamis (4/11/2021).
M Ridha Saleh mengatakan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar rencananya akan menghadiri dan meluncurkan program “smart village” tersebut.
“Untuk optimalisasi program tersebut, Pemprov Sulteng menggandeng atau membangun kerja sama dengan Kemendes-PDTT,” ujar Ridha Saleh.
Ridha Saleh menjelaskan lewat program tersebut, 1.000 desa yang dilengkapi pelayanan berbasis digital kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, program tersebut juga akan mempercepat pembangunan perdesaan, meliputi pembangunan infrastruktur, pangan, dan ekonomi.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tnegah memantapkan konsep program tersebut dengan melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) berkait, di antaranya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).
Asisten Pemerintahan dan Kesra Faisal Mang menyampaikan, salah satu tujuan “smart village” adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perdesaan.
“Lewat visi dan misi Gubernur Rusdy Mastura bahwa desa perlu peningkatan sarana berupa jaringan internet sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi dan perkembangan semua teknologi,” katanya.
Dengan program itu, kata dia, masyarakat perdesaan dapat mengakses dan mengetahui tentang teknologi untuk mengembangkan sektor pertanian. Dengan begitu, ketertinggalan masyarakat di perdesaan dapat diminimalisir secara perlahan-lahan.