TIMESINDONESIA – Sejarah telah mencatat bahwa gerakan mahasiswa telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Boedi Ouetomo merupakan wadah organisasi pertama yang didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh mahasiswa STOVIA. Kemudian di Belanda muncul Indische Vereeniging yang didirikan oleh Sutan Kasayayangan Saripada dan R.M Noto Suroto, kemudian pada tahun 1925 berubah menjadi Perhimpunan Indonesia.
Sosiolog Indonesia, Soejono Soekanto mengartikan kelompok sosial sebagai kesatuan manusia yang hidup bersama sehingga ada hubungan sosial diantara mereka. Robert King Merton menyebutkan bahwa tiga ciri yang ada di kelompok sosial: (1) kelompok ditandai dengan seringnya interaksi antaranggota; (2) pihak yang berinteraksi mengidentifikasi dirinya sebagai anggota kelompok; (3) dan pihak luar mendifinisikan pihak yang berinteraksi sebagai anggota kelompok.
Setelah kemerdekaan Indonesia, berbagai organisasi kemasyarakatan maupun organisasi kemahasiswaan bermunculan. Tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2020, terbentuklah komunitas Sasak Care Community (SCC) di Masbagik Lombok Timur oleh mahasiswa yang berasal dari Masbagik.