Untuk menjadi pusat mode muslim dunia kita perlu melakukan promosi terpadu seperti yang dilakukan MUFFEST secara konsisten, bukan hanya di dalam negeri, namun juga secara gobal, sehingga positioning Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia dapat diakui.
"Dengan terselenggaranya MUFFEST 2021, semoga akan banyak menghasilkan transaksi perdagangan dan kerjasama secara berkelanjutan. Mari kita tingkatkan beanja produk lokal, UMKM, dan bertumbuh mendukung perbaikan perekonomian nasional,” sambutan Teten dalam Opening Ceremony MUFFEST 2021.
Dalam acara Opening Ceremony MUFFEST 2021 digelar fashion show karya desainer dan jenama fesyen muslim dan modest Indonesia, yaitu Hannie Hananto, Monika Jufry, Deden Siswanto, Ivan Gunawan Privilege Modest, PRIYA by Dana Duriyatna, BBPLK Semarang x Putri Intan, Ria Miranda, Ichwan Thoha, Itang Yunasz, Lisa Fitria, AM by Anggiasari, Irmasari Joedawinata, ABEE, Sofie, Irna La Perle.
Rangkaian fashion show MUFFEST 2021 akan menampilkan pula parade karya dari Nina Nugroho, Tepa Selira, dan Asia Pacific Rayon (APR) yang mempersembahkan koleksi Geulis, Hurrem by Fia, dan Salt N Pepper.
Keseluruhan koleksi yang ditampilkan meliputi ragam gaya busana muslim mulai dari konvensional, kontemporer, hingga syar’i.
Dengan komitmen untuk tetap menggaungkan kampanye Sustainable Fashion, MUFFEST mengajak para desainer dan jenama untuk tidak membuat koleksi baru, melainkan dapat memanfaatkan koleksi yang telah dibuat sebelum atau selama pandemi, namun diberikan sentuhan baru sesuai perkembangan tren dan kebutuhan pasar terkini.
Konsep ini diharapkan dapat menambah daya jual dan masa pakai suatu koleksi sehingga dapat kembali dipasarkan untuk keberlangsungan bisnis.
Para pelaku industri fesyen muslim tentunya menyambut baik MUFFEST 2021 sebagai salah satu solusi atas masalah yang dihadapi di masa pandemi. Seperti yang diungkapkan oleh Fashion Designer Deden Siswanto, di mana fashion designer dan pelaku usaha dituntut untuk dinamis agar bisnis dapat terus bergerak di masa pandemi.
“Dengan berbagai cara, kita berusaha mencari celah, supaya usaha tetap berjalan. Kita harus berkreasi memberikan warna yang berbeda sesuai kebutuhan saat ini. Memang tidak mudah, perlu waktu dan proses. Dengan kehadiran MUFFEST dapat memberikan kesempatan bagi kami untuk bisa bergerak, saling bantu, bersaing dengan sehat, dan saling mempromosikan," ujar Deden.
Baca Juga: MUFFEST 2021, Ajang Pembuktian Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia
Fashion Designer Itang Yunasz yang turut menampilkan koleksinya dalam MUFFEST 2021 menyatakan MUFFEST salah satu agenda fesyen tahunan sebelum memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri yang sangat ditunggu oleh pecinta mode muslim di tanah air maupun pelaku fesyen universal.
"Seperti yang kita ketahui, di Indonesia, kekuatan bisnis sandang adanya saat festival Ramadan dan Idul Fitri karena banyak yang membutuhkan pakaian baru. Tepat sekali MUFFEST tetap hadir di masa pandemi sebagai tempat bagi designer muslim Indonesia untuk memasarkan produknya dan mengadakan kontak bisnis secara langsung serta bersilaturahmi dengan kolega maupun loyal customer,” sambungnya.
MUFFEST mengajak seluruh pihak, mulai dari media, akademisi, komunitas, asosiasi mode, desainer, UMKM, pemerintah, dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mendukung pemulihan industri fesyen muslim nasional, antara lain dengan giat mempromosikan, memperkenalkan, dan menggunakan produk fesyen muslim dalam negeri.