Kehebatannya terlihat di mana di setiap nomor yang ia ikuti, Verawaty mampu meraih setidaknya satu gelar juara bergengsi selama berkarier.
Di tahun pertamanya di bulu tangkis, Verawaty berhasil meraih dua titel bergengsi yakni Belanda Terbuka dan Denmark Terbuka kala turun di nomor ganda putri berpasangan dengan Imelda Wigoena.
Setelahnya, prestasi-prestasi lain silih berganti mampu ditorehkan Verawaty kendati di sektor ganda putri dan campuran, ia harus bergonta-ganti pasangan.
Prestasi tertinggi yang pernah dibuat Verawaty sendiri terjadi di tahun 1979 dan 1980 di mana ia mampu meraih gelar juara All England bersama Imelda Wigoena dan menjadi juara dunia pada ajang IBF World Championship 1980 saat turun di nomor tunggal putri.
Di final IBF World Championship 1980 yang berlangsung di Jakarta, Verawaty mampu mengalahkan kompatriotnya, Ivana Lie.
Setelah menorehkan kesuksesan di kariernya, Verawaty sempat vakum dari dunia bulu tangkis sejak 1983 hingga 1985 dan kembali turun gunung pada 1986.
Di tahun terakhirnya sebagai pebulu tangkis, Verawaty membuat nama Indonesia harum kala menjadi kampiun di Sudirman Cup pada tahun 1989.
Verawaty yang tergabung dalam skuat Indonesia bermaterikan pebulu tangkis papan atas seperti Sussy Susanti, Eddy Hartono, Rudy Gunawan, Yanti Kusmiati, dan Eddy Kurniawan, mampu tampi cemerlang sepanjang turnamen yang berlangsung di Jakarta.
Verawaty dan kolega berhasil mengandaskan Inggris dengan skor 5-0 dan Korea Selatan dengan skor 4-0 sehingga menjadi kampiun di tanah sendiri.
Baca Juga: Jokowi Serahkan Bantuan Rp 100 Juta untuk Verawaty Wiharjo, Jamin Biaya Pengobatan
Hingga saat ini, gelar Sudirman Cup 1989 menjadi satu-satunya gelar yang dimenangi Indonesia sepanjang sejarah turnamen tersebut.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas