"Saya tidak punya bukti dan tak mungkin meninggalkan bukti. Anda selalu takut jika saya akan membawa sesuatu seperti alat perekam," tulis Peng lagi.
"Untuk merekam bukti atau semacamnya. Namun, tidak ada rekaman audio, tidak ada rekaman video, hanya pengalaman saya yang begitu sangat nyata." imbuhnya.
Meski begitu, tak lama setelah unggahan tersebut muncul Weibo selaku platform media sosial China langsung menghapus sekitar 20 menit setelahnya.
Dilansir dari BBC, ini menjadi kali pertama adanya tuduhan yang dilancarkan melalui media sosial terhadap salah satu pemimpin politik senior China.
Tak sampai disitu, akun Weibo milik Peng juga dinonaktifkan oleh platform tersebut meskipun laporan terakhir menyebutkan akun Peng masih aktif.
Menurut laporan Daily Mail, hanya unggahan-unggahan Peng saja yang hilang sementara akunnya masih aktif, lebih parahnya lagi.
Daily Mail menyebut, sejak Peng mencurahkan pengakuan pelecehan lewat media sosial, ia tak lagi terlihat dan disebut-sebut telah hilang.
Di sisi lain, Peng ternyata sempat menjalin hubungan dengan Zhang sejak 2011 ketika masih di Tianjin, sebelum akhirnya si petenis memutus semua hubungannya dengan Zhang.
Tepatnya saat Zhang dipromosikan ke Komite Tetap Politbiro atau Dewan Penguasa Tertinggi China pada 2012 atau satu tahun setelah mereka menjalin hubungan.
Baca Juga: Peparnas Papua: Tenis Lapangan Kursi Roda Nomor Beregu Rampung Digelar
Pada 2018, Peng mendapat undangan makan malam bersama Zhang yang juga dihadiri oleh istri dari politisi senior tersebut.