Minus Pevoli Indonesia di Penghargaan di SEA V League 2025, Siapa yang Salah?

Galih Prasetyo Suara.Com
Senin, 04 Agustus 2025 | 15:18 WIB
Minus Pevoli Indonesia di Penghargaan di SEA V League 2025, Siapa yang Salah?
Para pemain timnas voli putri Indonesia berselebrasi usai mencatatkan poin saat menghadapi Hong Kong pada pertandingan perebutan peringkat ketujuh AVC Challenge Cup 2024 yang berlangsung di Rizal Memorial Stadium, Filipina, Rabu (29/05/2024). (ANTARA/HO-AVC)

Suara.com - Putaran pertama SEA V League 2025 di Thailand menjadi cermin pahit bagi tim nasional voli putri Indonesia.

Srikandi, julukan tim voli putri Indonesia, gagal meraih satu pun kemenangan dalam tiga laga melawan Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Akibatnya, tak ada nama pemain Indonesia yang masuk dalam daftar penghargaan individu terbaik, yang dinilai berdasarkan performa di ajang kualifikasi AVC Nations Cup 2026 ini.

Bagi penggemar voli Indonesia, hasil ini menjadi alarm untuk perjuangan lebih keras di putaran kedua di Hanoi, Vietnam.

Kapten sekaligus opposite timnas voli putri Indonesia, Bela Sabrina Agustina melepaskan pukulan saat menghadapi timnas Vietnam pada pertandingan keempat pul B AVC Challenge Cup 2024 yang berlangsung di Rizal Memorial Coliseum, Filipina, Minggu (26/05/2024). (ANTARA/HO-AVC)
Kapten sekaligus opposite timnas voli putri Indonesia, Bela Sabrina Agustina melepaskan pukulan saat menghadapi timnas Vietnam pada pertandingan keempat pul B AVC Challenge Cup 2024 yang berlangsung di Rizal Memorial Coliseum, Filipina, Minggu (26/05/2024). (ANTARA/HO-AVC)

Thailand, yang keluar sebagai juara putaran pertama dengan sapu bersih tiga kemenangan, mendominasi penghargaan individu.

Empat bintang mereka bersinar, Kongyot Ajcharaporn sebagai outside hitter terbaik, Nuekjang Thatdao sebagai middle blocker terbaik, Guedpard Pornpun sebagai setter terbaik, dan Kokram Pimpichaya yang dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen.

Dominasi Thailand ini mencerminkan kekuatan tim yang solid dan konsisten, menegaskan status mereka sebagai raksasa voli Asia Tenggara.

Vietnam, yang finis sebagai runner-up, tak kalah gemilang dengan tiga penghargaan individu.

Nguyen Thi Bich Tuyen meraih gelar opposite spiker terbaik, Tran Thi Bich Thuy sebagai middle blocker terbaik kedua, dan Nguyen Khanh Dang sebagai libero terbaik.

Baca Juga: Srikandi Indonesia Bertekad Bangkit: Megawati Pimpin Misi Balas Dendam di SEA V League 2025

Sementara itu, Filipina, yang menempati peringkat ketiga, berhasil menyumbang satu nama, Canino Angel Anne, sebagai outside hitter terbaik bersama Ajcharaporn.

Keberhasilan individu ini mencerminkan performa tim yang lebih baik dibandingkan Srikandi di putaran pertama.

Kegagalan tim Indonesia meraih penghargaan individu tak lepas dari performa tim yang terpuruk. Megawati Hangestri dan kawan-kawan, meski dikenal dengan semangat juangnya, belum mampu mengatasi kekuatan lawan.

Ketua Umum Pengurus Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Imam Sudjarwo (tengah) bersama pelatih timnas voli putri Indonesia Octavian (kiri) dan kapten tim Megawati Hangestri (kanan) dalam acara pelepasan tim nasional putri Indonesia menuju SEA V League 2025 di Padepokan Bola Voli Jenderal Kunarto, Sentul, Bogor, Selasa (29072025). (ANTARAFAJAR SATRIYO)
Ketua Umum Pengurus Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Imam Sudjarwo (tengah) bersama pelatih timnas voli putri Indonesia Octavian (kiri) dan kapten tim Megawati Hangestri (kanan) dalam acara pelepasan tim nasional putri Indonesia menuju SEA V League 2025 di Padepokan Bola Voli Jenderal Kunarto, Sentul, Bogor, Selasa (29072025). (ANTARAFAJAR SATRIYO)

Faktor cedera beberapa pemain kunci, seperti yang diakui Manajer Tim Luciana Taroreh, turut menghambat performa maksimal.

“Beberapa pemain inti belum pulih 100 persen, sehingga sulit bersaing di setiap set,” ujarnya.

Meski begitu, Luciana menegaskan tim tetap optimistis menatap putaran kedua pada 8-10 Agustus 2025 di Hanoi.Ketiadaan penghargaan individu menjadi cambuk bagi Srikandi untuk bangkit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI